Lubuk Sikaping (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan menghindari tempat perbukitan yang rawan longsor di Empat Kecamatan pada saat penghujan datang di daerah itu.
"Tempat perbukitan di empat kecamatan yang rawan longsor itu yakni Lurah Baragin di Kecamatan Bonjol, Duo Koto, Mapatunggul dan Mapatunggul Selatan," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasaman, Ricky di Lubuk Sikaping, Rabu.
Hari ini bukan musim penghujan akan tetapi mungkin akibat pengaruh badai tropis siklon pada beberapa bulan lalu sehingga ada perubahan cuaca.
Ia menjelaskan alhamdulillah saat ini kondisi bencana alam terkait longsor, banjir dan lainnya belum ada, mudah-mudahan hendaknya tidak ada bencana alam di Kabupaten Pasaman.
Mengingat cuaca yang tidak menentu pihaknya berharap kepada masyarakat agar tetap waspada, menghindari tempat rawan longsor, kemudian memperhatikan kondisi arus sungai.
"Arus sungai bisa dilihat dengan tanda-tanda alam seperti warna air yang mulai keruh, debit air mulai tinggi disertai dengan dedaunan dan reranting perpohonan mengalir di sungai yang hal tersebut berpotensi terjadinya banjir bandang," ujarnya.
Pantauan di lapangan pada hari Rabu (1/9) di Kecamatan Lubuk Sikaping pada pukul 10.00 WIB - 17.30 WIB, hujan masih turun dan tidak mengakibatkan banjir serta longsor.
"Tempat perbukitan di empat kecamatan yang rawan longsor itu yakni Lurah Baragin di Kecamatan Bonjol, Duo Koto, Mapatunggul dan Mapatunggul Selatan," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasaman, Ricky di Lubuk Sikaping, Rabu.
Hari ini bukan musim penghujan akan tetapi mungkin akibat pengaruh badai tropis siklon pada beberapa bulan lalu sehingga ada perubahan cuaca.
Ia menjelaskan alhamdulillah saat ini kondisi bencana alam terkait longsor, banjir dan lainnya belum ada, mudah-mudahan hendaknya tidak ada bencana alam di Kabupaten Pasaman.
Mengingat cuaca yang tidak menentu pihaknya berharap kepada masyarakat agar tetap waspada, menghindari tempat rawan longsor, kemudian memperhatikan kondisi arus sungai.
"Arus sungai bisa dilihat dengan tanda-tanda alam seperti warna air yang mulai keruh, debit air mulai tinggi disertai dengan dedaunan dan reranting perpohonan mengalir di sungai yang hal tersebut berpotensi terjadinya banjir bandang," ujarnya.
Pantauan di lapangan pada hari Rabu (1/9) di Kecamatan Lubuk Sikaping pada pukul 10.00 WIB - 17.30 WIB, hujan masih turun dan tidak mengakibatkan banjir serta longsor.