Jakarta (ANTARA) - Jerman akhirnya membuat pembalikan luar biasa setelah ditekuk Prancis 0-1 dalam laga pertama dan tertinggal lebih dulu 0-1 dalam laga melawan Portugal dengan balik menang 4-2 pada pertandingan keduanya dalam Grup F Euro 2020 di Allianz Arena, Muenchen, Jerman, Sabtu malam ini.

Dua dari empat gol Jerman itu tercipta dari sumbangan Portugal setelah Ruben Dias dan Raphael Guerreiro menjebol gawang sendiri yang membalikkan keunggulan Portugal dari gol Cristiano Ronaldo.

Sedangkan dua gol lainnya tercipta pada babak kedua dari kaki Kai Havertz dan kepala Robin Gosens. Portugal menambah satu gol Diogo Jota tujuh menit setelah gol keempat Jerman.

Jerman sebenarnya lebih dulu mencetak gol pada menit kelima dari sontekan Robin Gosens tetapi Serge Gnabry dinyatakan offside sebelum gol ini terjadi.

Jerman yang kalah pada pertandingan pertama melawan Prancis menjadi pihak yang lebih berinisiatif menyerang hampir sepanjang laga ini, tetapi Portugal yang justru lebih dulu unggul pada menit ke-15.

Gol ini berawal dari serangan balik yang cepat ketika Bernardo Silva menerima bola dari daerah permainan sendiri untuk dibawa ke area pertahanan Jerman. Dia lalu mengirimkan bola diagonal kepada Diogo Jota yang berlari berdampingan dengan Ronaldo pada sisi berbeda.

Jota menerima bola itu tapi dia tidak mau egois dengan menyilangkan bola kepada Ronaldo sehingga mengecoh Manuel Neuer.

Ronaldo menyarangkan bola tanpa kendala ke gawang Jerman sehingga dia kini tinggal dua gol untuk menyamai rekor dunia gol terbanyak dari seorang pemain untuk timnasnya.

Jerman berusaha keras membalas namun baru bisa melakukannya 20 menit kemudian ketika Joshua Kimmich mengumpan Gosens yang melanjutkan bola dengan tendangan voli yang berusaha disambut Kai Havertz, namun malah bek tengah Ruben Dias yang menyentuh bola untuk memasukkan bola ke gawang sendiri.

Empat menit kemudian pada menit 39, giliran Raphael Guerreiro yang menghadiahkan gol untuk Jerman lewat gol bunuh diri kedua Portugal dalam laga ini.

Thomas Mueller mengawali petaka Portugal itu setelah mengirimkan bola kepada Kimmich yang melepaskan bola ke sisi lain dari gawang Portugal dengan tujuan Gosens, tapi Guerreiro malah memotongnya untuk masuk ke gawang sendiri.

VAR kemudian mengintervensi gol ini untuk melihat kemungkinan Jerman lebih dulu offside sebelum gol tersebut. Tapi VAR memastikan gol ini sah.

Kai Havertz, Gosens, Kimmich dan Gnabry bermain cemerlang dalam pertandingan ini, dengan kerap merepotkan Portugal yang menjadi pihak yang lebih tertekan.

Pada menit ke-44 penjaga gawang Rui Patricio melakukan penyelamatan dari upaya Gosens, namun kedudukan 2-1 bertahan sampai babak pertama selesai.

Enam menit dari kickoff babak kedua pada menit ke-51, Jerman menambah keunggulan setelah kali ini Havetz berhasil memasukkan bola tanpa memaksa pemain Portugal melakukan gol bunuh diri.

Pemain Chelsea ini memasukkan bola setelah menerima sodoran umpan silang matang dari Gosens yang mendapatkan bola dari Thomas Mueller dan meneruskannya melewati kaki para bek Portugal untuk dimasukkan Havertz ke gawang yang sudah tak terjaga.

Sembilan menit kemudian pada menit ke-60, kemitraan Gosens dan Havertz kembali mengoyak gawang Portugal tapi kali ini Havertz yang memberikan assist.

Havertz menyelipkan bola di antara pemain-pemain Portugal untuk mencapai kaki Kimmich. Bola lalu diteruskan Kimmich dengan tendangan melengkung menyilangi depan gawang Portugal untuk disambut kepala Gosens yang menyundul masuk gawang Rui Patricio.

Portugal berusaha membalas dan tujuh menit kemudian pada menit ke-67 Portugal akhirnya mendapatkan gol yang awalnya dari tendangan bebas yang dieksekusi Joao Mouthino. Bola melengkung melewati pagar betis Jerman yang terlihat terlambat bereaksi untuk kemudian dimasukkaan Diogo Jota.

Gol Jota ini adalah gol terakhir dalam drama enam gol di Allianz Arena dan pertandingan pun berakhir 4-2 untuk Jerman.

Jerman lebih unggul dibandingkan Portugal dalam hampir semua statistik, di antaranya menguasai 56 persen distribusi bola dan melepaskan 13 percobaan gol yang 4 di antaranya tepat sasaran. Untuk kategori sama, Portugal melepaskan 8 percobaan gol yang 2 di antaranya tepat sasaran.

Hasil ini membuat Prancis tetap memuncaki Grup F dengan empat poin, sedangkan Jerman menyalip ke urutan kedua dengan tiga poin namun unggul selisih gol dari Portugal yang juga tiga poin dan menduduki urutan ketiga. Hungaria menjadi urutan buncit dengan satu poin setelah berhasil mengimbangi Prancis 1-1.

Pertandingan ketiga dalam grup ini menjadi pertandingan hidup mati bagi semua anggota grup ini yang semuanya punya peluang lolos ke 16 besar.
 

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024