Arosuka (ANTARA) - Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Danau Talang, Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumbar terus berupaya mengembangkan potensi objek wisata Danau Talang untuk meningkatkan perekonomian warga setempat.


Wakil Ketua Pokdarwis Danau Talang, Fery (39) di Danau Talang, Rabu, mengatakan objek wisata Danau Talang baru dikembangkan sejak awal 2020 setelah akses jalan menuju danau itu lancar.


"Waktu pertama kali dibukanya objek wisata ini belum terlalu ramai pengunjung karena setelah enam bulan dibuka kita dilanda pandemi COVID-19 sehingga dilakukan PSBB dan objek wisata ditutup," ujar dia.


Setelah dilakukan perbaikan jumlah pengunjung pun mulai ramai berdatangan dan usai Lebaran 1442 Hijriah ini jumlah pengunjung mencapai 500 orang per harinya.


"Jumlah pengunjung Danau Talang kebanyakan wisatawan lokal yang berasal dari Padang, Solok, dan Bukittinggi. Kalau di luar Sumbar biasanya dari Riau," ucap dia.


Objek wisata Danau Talang dikenalkan melalui media sosial berupa instagram, facebook, dan beberapa media sosial lainnya.


Selain itu, para pengunjung juga telah membantu mengenalkan objek wisata melalui foto yang diunduh ke sosial media mereka sehingga banyak masyarakat atau pengunjung yang tertarik untuk berkunjung ke Danau Talang.


"Tiket masuk, kami hanya meminta Rp5.000 per orang. Uang penjualan tiket tersebut dikumpulkan untuk biaya perbaikan Danau Talang," katanya.


Menurut dia keberadaan objek wisata ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat karena banyaknya yang berkunjung ke Danau Talang.


"Seperti masyarakat yang bertani bawang bisa dibeli langsung oleh para pengunjung objek wisata dengan harga yang sedikit lebih mahal dari harga biasanya," ucapnya.


Selain itu, Fery berharap para Pokdarwis Danau Talang mendapatkan pembinaan tentang pengelolaan objek wisata dari pemerintah Kabupaten Solok untuk meningkatkan kualitas SDM.


"Dengan adanya pembinaan ini objek wisata yang dikelola mempunyai suatu tujuan yang jelas kemudian adanya bentuk tata kelola dan suatu desain menarik para pengunjung," kata dia.


Tentu dengan adanya pembinaan tersebut setiap wisata akan memiliki standar apalagi berkelas nasional dan objek wisata semakin maju berupa bentuk peralatan yang disediakan oleh objek wisata yang berstandar nasional.


"Jika nanti para pengunjung berasal dari luar daerah, maka mereka dapat terlayani dengan baik dan mereka merasa puas," ujar dia.


Ia mengaku sebelumnya pernah mengikuti pelatihan dari Pemkab Solok, namun menurutnya pelatihan itu belum efektif dan belum sesuai dengan harapan.


"Hanya berupa kegiatan kedinasan. Kami harapkan berupa pelatihan untuk pengelolaan objek wisata yang betul-betul efektif," katanya.




 

Pewarta : Laila Syafarud
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024