Medan, (ANTARA) - Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kol Inf Zeni Djunaidhi menjelaskan tim investigasi telah dibentuk untuk mengusut kematian Serda IBG (23), prajurit Kompi B Yonif 122/TS Dolok Masihul, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yang meninggal dunia saat melaksanakan latihan bela diri.
"Saat ini tim investigasi masih terus bekerja di lapangan untuk menyelidiki penyebab meninggalnya prajurit yang sedang melaksanakan latihan bela diri di Batalion 122/TS," kata Djunaidhi kepada wartawan, di Makodam I/BB Medan, Selasa.
Menurut dia, jika ditemukan adanya pelanggaran atau kelalaian dalam pelaksanaan latihan bela diri tersebut, maka akan diberikan sanksi.
"Tim Investigasi masih mengumpulkan data, dan meminta keterangan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, peristiwa yang dialami Serda IBG itu merupakan kejadian internal di Batalion 122/TS dan sedang diverifikasi oleh tim investigasi.
"Pihak batalion juga telah mendoakan korban yang mengalami musibah itu, dan mengantarkan jenazah Serda IBG, ke kampung halamannya di Kabupaten Nias dengan menggunakan pesawat terbang," kata Kapendam I/BB.
Sebelumnya, Serda IBG meninggal dunia ketika sedang melakukan sparing bela diri dengan rekannya Pratu AR, di Kompleks Batalion 122/TS Dolok Masihul, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Senin (4/11) sekitar pukul 17.15.00 WIB.
Saat itu, Serda IBG terkena tendangan di bagian dada kiri oleh Pratu AR, dan terjatuh. Kemudian, korban sempat bangkit, namun terjatuh lagi hingga tidak sadarkan diri.
Selanjutnya, personel Bagian Kesehatan Kompi B Yonif 122/TS membawa Serda IBG ke Klinik Buah Hati di Dolok Masihul. Namun pada pukul 18.00 WIB, Serda IBG, telah meninggal dunia. (*)
"Saat ini tim investigasi masih terus bekerja di lapangan untuk menyelidiki penyebab meninggalnya prajurit yang sedang melaksanakan latihan bela diri di Batalion 122/TS," kata Djunaidhi kepada wartawan, di Makodam I/BB Medan, Selasa.
Menurut dia, jika ditemukan adanya pelanggaran atau kelalaian dalam pelaksanaan latihan bela diri tersebut, maka akan diberikan sanksi.
"Tim Investigasi masih mengumpulkan data, dan meminta keterangan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, peristiwa yang dialami Serda IBG itu merupakan kejadian internal di Batalion 122/TS dan sedang diverifikasi oleh tim investigasi.
"Pihak batalion juga telah mendoakan korban yang mengalami musibah itu, dan mengantarkan jenazah Serda IBG, ke kampung halamannya di Kabupaten Nias dengan menggunakan pesawat terbang," kata Kapendam I/BB.
Sebelumnya, Serda IBG meninggal dunia ketika sedang melakukan sparing bela diri dengan rekannya Pratu AR, di Kompleks Batalion 122/TS Dolok Masihul, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Senin (4/11) sekitar pukul 17.15.00 WIB.
Saat itu, Serda IBG terkena tendangan di bagian dada kiri oleh Pratu AR, dan terjatuh. Kemudian, korban sempat bangkit, namun terjatuh lagi hingga tidak sadarkan diri.
Selanjutnya, personel Bagian Kesehatan Kompi B Yonif 122/TS membawa Serda IBG ke Klinik Buah Hati di Dolok Masihul. Namun pada pukul 18.00 WIB, Serda IBG, telah meninggal dunia. (*)