Taput, (ANTARA) - Presiden Joko Widodo membeli sebuah jaket tenun ulos seharga Rp2,5 juta saat mengunjungi lokasi kawasan wisata Salib Kasih di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, sekira pukul 08.20 WIB, Selasa.
Menurut Ketua Dekranasda Tapanuli Utara, Satika Simamora, yang didampingi salah seorang penenun kain ulos, Deborah Hasugian mengatakan, jaket tenun yang dibeli Jokowi tersebut merupakan jenis ulos Sibolang Rasta hasil tenunan Deborah.
"Harga jaketnya Rp2,5 juta. Sama juga yang dibeli oleh Pak Menteri harganya juga Rp2,5 juta," sebutnya.
Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Wododo tiba di lokasi wisata Salib Kasih, Kecamatan Siatas Barita, Taput dalam kondisi kabut tebal dan udara dingin yang menyelimuti lokasi wisata ini.
Kedatangan Jokowi disambut riuh warga menyambut dengan riuh yang menyemut di sekitar lokasi. Mereka meneriakkan nama Jokowi dan meminta bersalaman.
Saat menginjakkan kakinya di pelataran pintu masuk Salib Kasih, Jokowi diberi penjelasan soal lokasi wisata itu oleh Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, terutama mengenai tokoh DR II Nommensen yang menyebarkan ajaran Kristiani di wilayah Toba tersebut. (*)
Menurut Ketua Dekranasda Tapanuli Utara, Satika Simamora, yang didampingi salah seorang penenun kain ulos, Deborah Hasugian mengatakan, jaket tenun yang dibeli Jokowi tersebut merupakan jenis ulos Sibolang Rasta hasil tenunan Deborah.
"Harga jaketnya Rp2,5 juta. Sama juga yang dibeli oleh Pak Menteri harganya juga Rp2,5 juta," sebutnya.
Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Wododo tiba di lokasi wisata Salib Kasih, Kecamatan Siatas Barita, Taput dalam kondisi kabut tebal dan udara dingin yang menyelimuti lokasi wisata ini.
Kedatangan Jokowi disambut riuh warga menyambut dengan riuh yang menyemut di sekitar lokasi. Mereka meneriakkan nama Jokowi dan meminta bersalaman.
Saat menginjakkan kakinya di pelataran pintu masuk Salib Kasih, Jokowi diberi penjelasan soal lokasi wisata itu oleh Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, terutama mengenai tokoh DR II Nommensen yang menyebarkan ajaran Kristiani di wilayah Toba tersebut. (*)