Lubuksikaping (Antaranews Sumbar) - Persatuan Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Pasaman peringati Hari Gizi Nasional ke-59, secara sederhana. Acara peringatan ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, Kamis (24/1).

Ketua DPC Persagi Kabupaten Pasaman, Dessy Asfriyentie, SGz, RD mengakui masih banyak balita di daerah itu kekurangan asupan gizi. Akibatnya tumbuh kembang balita terganggu. 

"Betul. Di Pasaman, masih banyak balita yang kekurangan asupan gizi sebagaimana dianjurkan. Akibatnya, hal ini berdampak pada tumbuh kembang sibalita atau anak. Selain alami gizi buruk juga stunting," katanya kepada AntaraSumbar. 

Kurangnya asupan gizi balita di daerah itu, kata dia, juga dibuktikan dengan ditetapkannya Kabupaten itu sebagai lokus stunting. Pasalnya, 10 nagari di enam kecamatan tercatat sebagai wilayah dengan jumlah angka stunting paling tertinggi. 

"Angka stunting di Pasaman terbilang tinggi, karena kurangnya asupan gizi. Ini menjadi perhatian kami dari Persagi untuk berkontribusi menurunkan angka stunting," katanya. 

Adapun upaya Persagi untuk menurunkan angka stunting di daerah itu, kata dia, turun langsung ke wilayah terdampak stunting, memberikan sosialisasi dan konseling gizi secara langsung kepada masyarakat dan Pemberian makanan tambahan (PMT).

"Selain melakukan intervensi langsung, kami juga rutin memantau dan melaporkan perkembangan gizi warga terdampak stunting ini," katanya. 

Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, tercatat jumlah balita stunting mencapai 1.253 orang anak. Angka tersebut tersebar di 10 nagari di 6 kecamatan. 

Seperti di Nagari Cubadak, Duokoto. Jumlah balita stunting mencapai 415 orang anak. Nagari Ladang Panjang di Tigo Nagari 172 orang anak, Muaro Seilolo, MTS 164 anak, Ganggo Hilia, Bonjol 137 anak. 

Berikutnya, Malampah, Tigonagari 102 orang anak. Binjai di Tigonagari 83 orang anak, Koto Kaciak, Bonjol 68 anak, Panti 52 orang anak, Kotorajo, Rao Utara 51 orang anak. Terakhir, Nagari Simpang Tonang, Duokoto 9 orang anak. 

Pewarta : Wahyu
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024