Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Varietas padi lokal Kota Sawahlunto, Sumater Barat, "Gadang Rumpun", mulai diperkenalkan secara luas pada kegiatan Jambore Kader PKK tingkat provinsi yang akan berlangsung di kota itu.
"Hal tersebut sebagai langkah uji rasa terhadap varietas tersebut kepada seluruh kontingen jambore utusan berbagai kota dan kabupaten, sebagai langkah awal penetrasi pasar beras di tingkat lokal provinsi Sumatera Barat," kata Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, Arlen Yendri, di Sawahlunto, Selasa.
Saat ini, jelasnya, varietas padi unggul tersebut masih melalui serangkaian uji laboratorium oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Sukamandi Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pengujian tersebut meliputi uji ketahanan bibit terhadap hama serta uji mutu beras yang dihasilkan, sebelum varietas tersebut dipatenkan dan diberi label unggul agar bebas untuk diperjualbelikan.
"Proses pemurniannya memakan waktu cukup lama sejak ditemukan pada 2004 oleh salah seorang petani, Syafei, dan terus diuji keunggulannya sejak tiga tahun terakhir," ujar dia.
Menurutnya, untuk pengujian rasa beras setelah dimasak oleh salah satu Unit Pengelola Teknis Daerah di kota itu, varietas Padi Gadang Rumpun berhasil menarik minat masyarakat di antara delapan varietas beras pembanding lainnya.
"Pengujian rasa tersebut dilakukan dengan membagi beras-beras tersebut yang sebelumnya sudah diberi tanda angka kepada sejumlah orang, dan ternyata tanda angka pada beras Gadang Rumpun terbanyak diminati," ungkapnya.
Pihaknya berharap dengan telah dipatenkannya varietas padi lokal tersebut mampu mengatasi kesulitan petani di kota itu untuk mendapatkan bibit unggul demi menyangga terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, mengembangkan lahan beserta fasilitas penangkaran benih padi unggul asal kota itu, Padi Gadang Rumpun, dalam program nasional Seribu Desa Mandiri Benih untuk tahun anggaran 2015.
Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, mengatakan dalam kegiatan tersebut pihaknya menyediakan lahan sekitar 30 hektare lebih yang tersebar pada tiga kelompok tani kota itu.
"Ketiga kelompok tani tersebut masing-masing Batang Puluak Desa Kolok Nan Tuo di Kecamatan Barangin, Muaro Sikabau Desa Rantih dan Tanjung Saiyo Desa Talawi Mudik di Kecamatan Talawi," kata dia. (*)