Padang, (AntaraSumbar) - PT Semen Padang membagikan 15 ribu masker kepada pelajar di Kota Padang mencegah dampak kabut asap yang menyelimuti daerah itu.
"Masker dibagikan agar aktivitas pelajar diluar ruangan tidak terganggu oleh dampak kabut asap," kata Pjs Kepala Biro PU PT Semen Padang Denny Zein di Padang, Rabu.
Menurut dia masker dibagikan ke 57 sekolah yang ada di Kota Padang terdiri atas 26 taman kanak-kanak, 23 sekolah dasar, 11 SMP , dua SMA dan satu SMK yang mulai dilaksanakan sejak 1 September 2015.
Dalam pembagian masker tersebut melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) PT Semen Padang sebagai pelaksana di lapangan, ujar dia.
Ia menyampaikan pada hari pertama pembagian masker gratis menyasar sekolah-sekolah di kecamatan Lubuk Kilangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada sekolah-sekolah yang menyambut positif kegiatan ini, lanjut dia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping melaporkan jarak pandang di Kota Padang pada Rabu pagi hanya sekitar 2.500 meter akibat kabut asap.
Terbatasnya jarak pandang disebabkan kabut asap kiriman dari Jambi, Bengkulu dan Riau, hal ini diperparah oleh angin yang berembus dari tenggara sehingga kondisinya kian parah, kata Analisis Cuaca BMKG Ketaping Siska Anggraini
Menurut dia berdasarkan pantauan satelit Terra-Aqua sejak 31 Agustus terdeteksi 79 titik api di Sumatera yang tersebar di Jambi, Bengkulu dan Riau .
Ia mengatakan kabut asap tidak hanya menyelimuti kota Padang namun juga merata di hampir sebagian wilayah Sumbar.
"Kabut asap tersebut hanya akan berkurang jika hujan turun di sumber titik api, jika hujan turun di Sumbar hanya akan hilang sebentar kemudian kembali lagi," lanjut dia.
Ia menyampaikan dalam beberapa hari ke depan diperkirakan kabut asap akan semakin pekat karena saat ini kondisi cuaca di daerah sumber titik api sedang musim kemarau.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Rumainur minta masyarakat waspada jika kepekatan kabut asap meningkat.
Salah seorang warga Padang Paul mengatakan kabut asap yang terjadi semakin pekat dibandingkan sebelumnya sehingga ia memilih memakai masker saat berkendara . (*)
"Masker dibagikan agar aktivitas pelajar diluar ruangan tidak terganggu oleh dampak kabut asap," kata Pjs Kepala Biro PU PT Semen Padang Denny Zein di Padang, Rabu.
Menurut dia masker dibagikan ke 57 sekolah yang ada di Kota Padang terdiri atas 26 taman kanak-kanak, 23 sekolah dasar, 11 SMP , dua SMA dan satu SMK yang mulai dilaksanakan sejak 1 September 2015.
Dalam pembagian masker tersebut melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) PT Semen Padang sebagai pelaksana di lapangan, ujar dia.
Ia menyampaikan pada hari pertama pembagian masker gratis menyasar sekolah-sekolah di kecamatan Lubuk Kilangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada sekolah-sekolah yang menyambut positif kegiatan ini, lanjut dia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping melaporkan jarak pandang di Kota Padang pada Rabu pagi hanya sekitar 2.500 meter akibat kabut asap.
Terbatasnya jarak pandang disebabkan kabut asap kiriman dari Jambi, Bengkulu dan Riau, hal ini diperparah oleh angin yang berembus dari tenggara sehingga kondisinya kian parah, kata Analisis Cuaca BMKG Ketaping Siska Anggraini
Menurut dia berdasarkan pantauan satelit Terra-Aqua sejak 31 Agustus terdeteksi 79 titik api di Sumatera yang tersebar di Jambi, Bengkulu dan Riau .
Ia mengatakan kabut asap tidak hanya menyelimuti kota Padang namun juga merata di hampir sebagian wilayah Sumbar.
"Kabut asap tersebut hanya akan berkurang jika hujan turun di sumber titik api, jika hujan turun di Sumbar hanya akan hilang sebentar kemudian kembali lagi," lanjut dia.
Ia menyampaikan dalam beberapa hari ke depan diperkirakan kabut asap akan semakin pekat karena saat ini kondisi cuaca di daerah sumber titik api sedang musim kemarau.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Rumainur minta masyarakat waspada jika kepekatan kabut asap meningkat.
Salah seorang warga Padang Paul mengatakan kabut asap yang terjadi semakin pekat dibandingkan sebelumnya sehingga ia memilih memakai masker saat berkendara . (*)