Pengumuman UN Online Minimalisir Coret-Coretan

id Pengumuman UN Online Minimalisir Coret-Coretan

Padang, (Antara) - DPRD Kota Padang, Sumatera Barat, menyatakan, pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) secara online dapat meminimalisir coret-coretan yang dilakukan pelajar, seperti yang sering terjadi di daerah itu. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang Muharlion di Padang, Senin, mengatakan bahwa pengumuman hasil UN memang sebaiknya dilakukan secara online. "Tujuannya agar pelajar tidak perlu datang kesekolah, yang dapat meminimalisir aksi coret-coreta dan ugal-ugalan dijalan raya, menyambut kelulusan oleh pelajar terutama tingkat SMA sederajat," ujar dia. "Coret-coretan sudah merupakan budaya, yang sulit untuk di hilangkan, namun dengan adanya pengumuman yang bersifat online setidaknya dapat untuk meminimalisir aksi tersebut, termasuk ugal-ugalan di jalan yang dapat membahayakan nyawa baik pelajar ataupun pengguna jalan lainnya," kata Muharlion. Ia menambahkan, untuk itu DPRD Kota Padang mengimbau agar Dinas Pendidikan juga memberikan peringatan tegas pada para pelajar agar tidak melakukan aksi tersebut saat kelulusan, begitu juga peran orang tua diharapkan ikut serta dalam mengawasinya. Menurut anggota dewan tersebut, budaya coret-coretan merupakan hal yang mubazir, dimana seharusnya bagi pelajar yang lulus tersebut, masih dapat menyumbangkan pakaian mereka yang masih layak pakai untuk orang yang membutuhkan. "Pelajar yang lulus UN lebih baik mengumpulkan seragam sekolah yang layak pakai dan memberikannya kepada adik kelas mereka yang membutuhkan, sehingga ada dampak positifnya," jelasnya. Pengumuman UN tingkat SMA sederajat sendiri didaerah itu akan dilaksanakan Selasa, 20 Mei 2014, dimana berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Padang sebanyak 13.933 pelajar di daerah itu terdaftar untuk ikut UN tingkat SMA/MA, dan SMK. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang Indang Dewata, mengatakan, UN 2014 di daerah ini diikuti 13.933 pelajar, dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA), serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). "Jumlah peserta tersebut dari 61 SMA/MA, serta 45 SMK yang ada di daerah ini, di luar jumlah peserta UN dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), MTs, dan SMPLB," kata Indang. (*)