Menhan : Museum PDRI Bukti Perjuangan Masyarakat Sumbar

id Menhan : Museum PDRI Bukti Perjuangan Masyarakat Sumbar

Menhan : Museum PDRI Bukti Perjuangan Masyarakat Sumbar

Foto bersama usai peletakan batu pertama

LimaPuluh Kota, (Antara) - Menteri Pertahanan Republik IndOnesia (RI) menyatakan, Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), merupakan suatu bukti, besarnya peran masyarakat Sumatera Barat (Sumbar), dalam masa perjuangan. "Museum ini adalah lambang perjuangan dari masyarakat Sumatera Barat pada masa perjuangan di masa lalu," kata Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, usai melakukan peletakan batu pertama Museum PDRI, di Kenagarian Koto Tinggi, Kamis (19/12). Dikisahkannya, PDRI mempunyai peran sebagai penentu kelanjutan bangsa Indonesia, saat Pulau Jawa telah dikuasai, dan pemerintah ditangkap oleh Belanda. "PDRI lah waktu itu yang terus menggambarkan, bahwa pemerintah Indonesia masih ada, sehingga dunia internasional masih mempercayai keberadaan negara ini," kisahnya. Ia juga mengatakan, tidak mengetahui akan bagaimana Indonesia pada saat ini, jika waktu itu tidak ada PDRI. "PDRI itu ada di Sumatera Barat ini, dengan pusat paling lama di Kenagarian Koto Tinggi, tempat museum ini dibangun," sebutnya. Untuk hal itu, lanjutnya, pembangunan museum PDRI merupakan hal yang sangat penting. Karena berfungsi sebagai pengingat, bagaimana gigih, dan semangat masyarakat Sumbar membela Indonesia pada masa lalu. "Museum ini sbegai penghargaan, dan sebagai pengingat, dan pelajaran bagi generasi muda, untuk dijadikan contoh," katanya. Pada kesempatan tersebut, ia juga memastikan, bahwa dirinya akan terus memperjuangkan pembangunan museum tersebut hingga selesai. "Saya janjikan, museum PDRI akan dibangun, dan saya akan terus mengawalinya," katanya. Purnomo Yusgiantoro juga mengucapkan terimakasihnya terhadap masyarkat Kenagari Koto Tinggi yang telah rela mewakafkan tanah, guna pembangunan museum. Selain itu, ia juga memberikan apresiasi terhadap Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, yang telah gigih memperjuangkan keinginan masyarakat kepada pemerintah pusat. "Saya apresiasi Pak Wagub, atas perjuangannya ke sana-sini di pemerintah pusat, agar museum ini dapat dibangun, hingga akhirnya pembangunan didukung oleh lima kementerian," ujarnya. Menteri yang mendukung, lanjutnya, adalah Kementerian Dalam Negeri, kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kementeerian Sosial, dan Kementerian Pertahanan. Ia berharap, agar perjuangan yang telah dilakukan oleh pendahulu di Sumbar, dapat diteruskan oleh para generasi muda. "Untuk pemuda Sumbar, teruskan perjuangan, karena pendahulu kalian berandil besar bagi bangsa," katanya. Sementara Wakil Gubernur Muslim Kasim, juga memberikan apresiasi kepada Menteri Pertahanan, yang telah datang ke Kenagarian Koto Tinggi. "Ini adalah kali pertama Menteri Pertahanan RI mendatangi Kenagarian Koto Tinggi, kita ucapkan terimakasih untuk itu," katanya. Pada bagian lain, pembangunan museum tersebut telah hampir diselesaikan, dengan persentase 70 persen, dalam pengerjaan tahap I. "Ini adlah pekerjaan minggu ke-14, dimulai dimulai pada 12 September lalu, dana untuk pengerjaan tahap pertama sekitar 18,2 miliar," kata Project Manager pengerjaan tahap I Rusli, dari PT. Delima Agung. Museum tersebut, dibangun di atas tanah wakaf masyarakat Kenagarian Koto Tinggi seluas 50 Hektare. Pada museum tersebut, juga akan dibuat perpusatakaan, dan auditorium. Selain pembangunan museum, atas jasanya Sumbar juga diberikan penghormatan, sebagai pemiliki Hari Bela Negara Nasional, yang jatuh setiap tanggal 19 Desember. Seperti Hari Pahlawan Nasional di Surabaya, dan Sumpah Pemuda untuk Bandung. (**/cpw1/WIJ)