Menag: Waspada Adu Domba Melalui Agama

id Menag: Waspada Adu Domba Melalui Agama

Banjarbaru, (Antara) - Menteri Agama Suryadharma Ali meminta umat beragama lebih meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah di adu domba melalui isu-isu agama sehingga tidak terjadi perpecahan di kalangan umat beragama dan masyarakat. "Provokasi dan adu domba melalui agama lebih mudah sehingga kami minta umat beragama jangan mudah terpengaruh," katanya ketika memberikan sambutan pada Gerak Jalan Kerukunan di Lapangan Murjani Banjarbaru, Kalsel, Sabtu. Cukup banyak pihak melalui berbagai cara berupaya masuk dan merusak kerukunan antarumat beragama sehingga kewaspadaan adalah cara menangkal tindakan yang sangat merugikan itu. Untuk itu ia mengharapkan, kerukunan umat beragama semakin kokoh, kuat, dan antarumat beragama jangan sampai terpengaruh dengan provokasi. Apalagi menjelang pemilu legislatif 2014. Oleh karena itu, ia meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat bersama-sama menjaga kerukunan antarumat beragama sehingga dapat tercipta ketenangan hidup bermasyarakat. "Ke depankan persatuan dan rasa kebersamaan sehingga dapat tercipta ketenangan dan kedamaian meski pun berbeda suku, agama, adat istiadat dan kebiasaan," pesan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu. Dikatakan, kerukunan antarumat beragama di Indonesia berjalan baik dan seluruh anggota masyarakat hidup rukun, tenang dan damai sehingga kondisi itu harus terus dijaga seluruh komponen masyarakat. Namun, kata dia, perbedaan agama jika tidak disikapi secara bijak apalagi sampai diprovokasi bisa menimbulkan perpecahan sehingga setiap umat harus mampu menerima perbedaan yang merupakan kenyataan itu. "Saya tekankan, perbedaan adalah kenyataan dan ciptaan tuhan sehingga harus dipahami dengan bijak dan persatuan adalah suatu keharusan yang harus selalu ditingkatkan agar kerukunan tidak goyah," ujarnya. Ditambahkan, setiap perbedaan membawa dampak perubahan dan pembangunan sehingga setiap unsur masyarakat dan antarumat beragama harus saling mendukung perubahan kearah pembangunan yang lebih baik. "Perbedaan yang membawa makna perubahan kearah pembangunan itu harus dilandasi kerukunan, persatuan dan kedamaian. Intinya, tidak akan hakiki bangsa Indonesia tanpa adanya kerukunan," katanya. (*/sun)