Bayi Singa Afrika di Riau Akhirnya Mati

id Bayi Singa Afrika di Riau Akhirnya Mati

Pekanbaru, (Antara) - Bayi Singa Afrika (Panthera leo) yang dilahirkan di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, Riau, tidak bisa bertahan hidup dan akhirnya mati dalam usia belum genap sepekan karena dibunuh oleh induknya sendiri. "Bayi singa terakhir akhirnya mati juga karena dipijak oleh induknya sendiri. Kami benar-benar sial," kata pengelola Kebun Binatang Kasang Kulim, Afrizal, kepada Antara, Sabtu. Menurut dia, bayi singa berkelamin jantan itu mati pada Jumat malam (29/11) karena diinjak oleh induknya di kandang yang disediakan pengelola. Afrizal mengatakan, pihaknya sudah berupaya segala cara menyelamatkan bayi singa itu dengan memindahkan ke kandang khusus dan memberi susu botolan. "Sepertinya si induk belum siap punya anak. Saya dibuat lemas karena semua bayinya mati," katanya. Sebelumnya, pihak kebun binatang dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau sempat kegirangan sepasang singa Afrika di tempat itu melahirkan pada 24 November lalu. Induk betina yang bernama Erna (14), melahirkan tiga bayi, namun dua diantaranya langsung mati tak lama setelah lahir. Bayi singa pertama mati karena lahir prematur dan yang kedua mati karena terpijak oleh induknya. Afrizal tidak menyangka nasib malang juga menimpa bayi singa ketiga yang akhirnya juga mati oleh induknya sendiri. "Padahal, kalau satu bayi saja bisa selamat, saya bisa membayangkan kebun binatang ini pasti akan ramai pengunjung yang ingin melihatnya," kata Afrizal. Ia mengatakan, harapan satu-satunya bagi kebun binatang itu menambah koleksinya adalah dengan menunggu persalinan dari seekor macan dahan betina bernama Nita. "Macan ini baru dua minggu di kebun binatang, yang kami dapatkan dari warga Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis," katanya. Macan dahan dengan warna kulit coklat keabu-abuan itu kini masih ditempatkan di kandang karantina. Perut binatang itu terlihat mulai membesar karena sedang mengandung. "Kami bersyukur karena warga tidak membunuhnya, padahal macan ini sudah masuk ke kandang ayam warga," katanya. Menurut dia, macan dahan tersebut terpaksa memangsa ternak peliharaan warga karena area hutan di daerah itu makin sempit akibat dikonversi menjadi kebun kelapa sawit. (*/sun)