Demokrat Nilai Golkar Bermanuver Mengusung Soekarwo

id Demokrat Nilai Golkar Bermanuver Mengusung Soekarwo

Demokrat Nilai Golkar Bermanuver Mengusung Soekarwo

Soekarwo (dua kiri) dan Saifullah Yusuf (dua kanan) bersama istrinya masing-masing. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Partai Demokrat menilai Golkar bermanuver dengan rencana mengusung Soekarwo menjadi bakal calon presiden mendampingi Aburizal Bakrie untuk meningkatkan elektabilitas partai beringin tersebut. "Saat ini parpol melakukan manuver, termasuk Golkar, dengan menggunakan kader Demokrat untuk menaikkan elektabilitas partainya," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan saat dihubungi di Jakarta, Rabu. Dia menilai wacana tersebut hal yang wajar. Namun, lebih baik secara etika Golkar permisi dahulu kepada Demokrat dan Soekarwo. Ramadhan menegaskan Partai Golkar harus menanyakan kepada Soekarwo apakah setuju namanya diwacanakan sebagai bakal cawapres. "Jadi, tolong Golkar mengedepankan etika. Itu yang memperlihatkan orang beretika atau tidak (dalam berpolitik)," ujarnya. Ramadhan menyerahkan semuanya kepada publik untuk menilai langkah Golkar menggunakan kadernya sebagai manuver politik Golkar dengan mengabaikan etika. Dia mengatakan hingga saat ini Demokrat belum diajak berkomunikasi oleh Golkar terkait dengan rencana partai beringin itu mengajukan Soekarwo. "Ini jelas manuver untuk menaikkan elektabilitas Ical yang tidak naik-naik jadi menggunakan Pakde Karwo. Beliau baru menang dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur," tegasnya. Dia menilai Soekarwo bukan tipe politikus yang bernafsu untuk menjadi bakal capres dan cawapres. Hal itu menurut dia yang menjadi alasan sulitnya Soekarwo menjadi cawapres Golkar karena merupakan kader setia Demokrat. "Pakde Karwo tidak mungkin menjadi cawapres Golkar karena dari segi realitas beliau kader setia Demokrat. Dan, tidak mungkin beliau ''menyeberang'' partai," tegasnya. DPD Partai Golkar Jawa Timur mengusulkan Gubernur Jatim Soekarwo mendampingi ARB dalam pilpres mendatang. Usulan tersebut akan disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional IV pada tanggal 22 November mendatang. Soekarwo saat ini menjabat Ketua DPD I Partai Demokrat Jawa Timur. Usulan tersebut karena Soekarwo dinilai mampu menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Jatim dengan baik dan layak menjabat pemimpin nasional. Terkait dengan posisi Soekarwo sebagai Ketua DPD I Partai Demokrat, hal tersebut dinilai bukan menjadi hambatan. DPD I Golkar Jatim menilai mencari pemimpin saat ini tidak mengutamakan dari partai mana, tetapi dari kepribadian dan kepemimpinan. Namun, Soekarwo bukan satu-satunya nama yang mencuat untuk disandingkan dengan ARB karena ada figur lain yang muncul, antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono, dan mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo. Wakil Ketua Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan bahwa partainya telah menjalin komunikasi intensif dengan Soekarwo terkait dengan rencana menjadikannya sebagai bakal cawapres. (*/jno)