Sumbar Potensial Kembangkan Bunga Anggrek

id Sumbar Potensial Kembangkan Bunga Anggrek

Padang, (ANTARA) - Sumatera Barat dinilai cukup potensial untuk pengembangan berbagai jenis tanaman bunga anggrek karena secara geografis alamnya sangat mendukung dan bernilai ekonomis bagi masyarakat. "Tanaman anggrek selama ini spesies yang bernilai ekonomis dan harganya selalu stabil, tentu perlu dijadikan gerakan untuk pengembangan," kata Ketua DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Sumbar, Dr. Mairawita Marlis pada pembukaan Sumbar Flora 2012, di pelataran perkir Kantor gubernur, Senin. Sentra tanaman anggrek di Sumbar, meliputi Kabupaten Limapuluh Kota, Solok, Sijunjung, Solok Selatan, Pasaman dan Kepulauan Mentawai. Kendati saat ini, kata dia, ada sebagian jenis anggrek di Sumbar terancam punah akibat berlangsungnya aksi penebangan dan pembakaran hutan. Justru itu, telah dimulai upaya pembudidayaan kembali agar spesies yang terancam punah seperti Anggrek Hitam dapat berkembang lagi. "Kita saat ini menggandeng Dinas Pertanian dan Kehutanan provinsi bersama kelompok petani dalam pengembangan anggrek di Limapuluh Kota," ujarnya. Penasehat PAI Sumbar, Nevi Irwan Prayitno menyampaikan, Sumbar sekitar 60 persen pendudukan bergerak pada usaha di sektor pertanian, sehingga cukup potensi pengembangan tanaman hias. Pihaknya mendorong kepada petani untuk dapat memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk dijadikan sebagai lokasi pengembangan tanaman hias. Menurut dia, tanaman hias memberi kontribusi terhadap pendapatan petani, karena permintaan masih relatif tinggi seperti bunga krisan di Solok saat ini pasaran sudah sampai ke Riau dan Kepulauan Riau. Sejalan dengan itu, pihaknya mengimbau instansi pemerintah dan perhotelan untuk memanfaatkan bunga yang hidup atau asri sebagai penghias ruangan. Terkait, selama ini banyak ditemukan di kantor-kantor pemerintahan dan perhotelan atau restoran, bunga yang dipajang dari plastik kering atau palsu. Menurut dia, pemilihan terhadap bunga juga dapat penentuan terhadap karakter, jika memajang bunga-bunga plastik atau palsu tentu akan banyak menyimpan 'kepalsuan'. Justru itu, sudah saatnya memanfaatkan bunga-bunga yang asri dipajangkan di kantor atau sebagai hiasan pada acara-acara dan dapat pula membantu para petani bunga. "Kita meminta para kelompok tani yang bergerak pada usaha pengembangan bunga hias memanfaatkan peluang kredit usaha rakyat sebagai suntikan modal," ujarnya. Kemudian Dinas Perindustrian dan Perdagangan diharapkan dapat pula mencarikan peluang pemasaran bunga khas yang dikembangkan petani di Sumbar. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada Sumbar Flora 2012, berlangsung sejak 5-10 November mendatang, meliputi Lomba tanaman hias. Mulai dari jenis kategori anggrek spesies, anggrek hibrida, anthurium jenmanii, sansiviera, bonsai dan lomba merangkai Raphis, pelatihan praktis perawatan tanaman hias, merangkai bunga. Kegiatan itu, diikuti sebanyak 30 stand yang diikuti sebanyak 45 petani pengembang tanaman hias dari sentra kabupaten dan kota di Sumatera Barat. (*/sun)