Pariaman akan Suguhkan Aneka Macam Kuliner Khas Daerah Saat Tour de Singkarak

id Sala lauak

Pariaman akan Suguhkan Aneka Macam Kuliner Khas Daerah Saat Tour de Singkarak

Sala lauak salah satu kuliner khas Pariaman. (cc)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat akan mempromosikan dan menyuguhkan aneka macam kuliner tradisional khas daerah itu saat ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) berlangsung pada 23 November 2017 di daerah itu.

"Aneka kuliner tradisional yang dipromosikan seperti sala lauak, katupek gulai paku, gulai tunjang, kapalo lauak, ladu dan lain sebagainya agar semakin dikenal masyarakat hingga ke tingkat internasional," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pariaman, Elvis Chandra, di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan selain mengenalkan aneka kuliner tradisional tersebut pemerintah daerah juga menampilkan potensi pariwisata daerah lainnya seperti wisata alam dan kebudayaan lokal.

Wisata alam yang akan dikenalkan diantaranya Pantai Gandoriah, Pantai Kata, Pantai Sunur yang terletak di Kecamatan Pariaman Tengah dan Selatan.

Kemudian penampilan atraksi budaya seperti gandang Tassa dan tarian asli daerah juga disajikan kepada para pelancong yang berkunjung ke daerah itu saat kegiatan ajang balap sepeda internasional berlangsung.

"Kegiatan TdS harus dimanfaatkan pemerintah daerah sebaik mungkin agar berbagai macam potensi wisata yang ada dapat digali sehingga dikenal luas hingga ke tingkat internasional," ujar dia.

Apalagi katanya, provinsi tersebut khususnya Kota Pariaman merupakan salah satu daerah destinasi tujuan wisata berbasis islami di kawasan Pesisir Pantai Barat.

Para pebalap dari berbagai negara yang berlomba di ajang balap sepeda internasional tersebut akan mengitari Kota Pariaman kurang lebih 38 kilometer.

"Para pebalap akan melintasi titik-titik objek wisata unggulan Pariaman seperti pantai dan desa-desa yang masih asri dengan lingkungannya," ujarnya.

Terkait anggaran kata dia, pemerintah daerah menggelontorkan biaya hingga Rp600 juta pada kegiatan balap sepeda internasional tersebut.

Biaya tersebut diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian dan sektor pariwisata. Hingga saat ini kesiapan kota itu dalam menyukseskan acara sudah mencapai 80 persen.

Pihaknya memperkirakan kegiatan TdS 2017 dapat memacu tingkat kunjungan pariwisata daerah dengan kedatangan pelancong luar negeri maupun lokal mencapai 6.000 jiwa.

Wakil Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan beberapa hal yang perlu dipersiapkan secara matang sebelum kegiatan di antaranya rute atau jalur yang akan dilalui oleh para pebalap dari berbagai negara tersebut.

Kemudian jalur yang dilalui oleh para pebalap sepeda tersebut harus bersih dan aman dari hal-hal yang dapat mengganggu seperti, jalan berlubang, ranting pohon, ternak milik masyarakat termasuk orang gila berkeliaran.

Persiapan secara teknis tersebut ujarnya, harus segera diselesaikan oleh dinas-dinas terkait sebelum kegiatan dimulai agar penyelenggaraan sebagai tempat start perlombaan tidak ada masalah yang signifikan.(*)