Indonesia Bidik Pelancong Rusia untuk Destinasi Pariwisata Halal

id pariwisata halal

Indonesia Bidik Pelancong Rusia untuk Destinasi Pariwisata Halal

Pariwisata Halal. (cc)

London, (Antara Sumbar) - Indonesia membidik pelancong Rusia dari sektor pariwisata halal melalui 8th International Halal Industry Exhibition "Moscow Halal Expo 2017" yang diadakan di Moskow, pada 16-18 November lalu.

Destinasi pariwisata halal yang dipromosikan kepada masyarakat Rusia antara lain Sail Sabang dan Rapai Festival di Aceh, wisata belanja dan objek wisata Kepulauan Seribu di Jakarta, serta perjalanan ke pantai halal pertama di Indonesia yang terdapat di Banyuwangi, Jawa Timur, Sekretaris Pertama Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Senin (20/11).

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata RI, Riyanto Sofyan yang hadir pada pameran tersebut didaulat membuka pameran bersama perwakilan dari Dewan Mufti Rusia, pemerintah Kota Moskow, pemerintah Chechnya, dan Atase Perdagangan Suriah di Moskow.

Dalam sambutannya, Riyanto mengatakan perkembangan industri halal tidak lagi terpaku pada produk makanan, namun sudah berkembang ke sektor perbankan dan pariwisata. Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang sangat besar dalam industri pariwisata halal.

Riyanto mengatakan Indonesia siap menyambut kedatangan wisatawan muslim Rusia dan wisatawan lainnya dengan berbagai macam pilihan tujuan wisata yang menarik mulai dari wisata bahari, pantai, alam, seni budaya, kuliner, termasuk wisata halal.

Dikatakannya berdasarkan data Thomson Reuters, penduduk muslim di Rusia yang mencapai sekitar 30 juta adalah yang terbesar di Eropa sehingga wisatawan muslim outbound dari Rusia merupakan yang terbesar di Eropa. Para wisatawan muslim Rusia tersebut mempunyai daya beli yang tinggi.

Dalam tiga tahun terakhir, kunjungan wisatawan muslim mancanegara ke Indonesia mencapai tingkat pertumbuhan rata-rata 17,7 persen per tahun. Indonesia dan Rusia memiliki potensi pariwisata halal yang besar. Untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang konkret antara pelaku industri pariwisata halal kedua negara," ujar Riyanto.

Wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia menunjukkan peningkatan. Pada 2016 tercatat sebanyak 80 514 orang, naik 22,54 persen dari tahun 2015. Sedangkan pada periode Januari-September 2017 sudah mencapai 81 804 orang, naik 52,17 persen dari periode sama 2016.

Partisipasi Indonesia pada Moscow Halal Expo kerja sama KBRI Moskow, dengan Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kempar dan Direktorat Eropa III Kementerian Luar Negeri. Selain berbagai destinasi wisata Indonesia dalam paket pariwisata halal, juga dipromosikan berbagai produk makanan halal berupa makanan kemasan, rempah-rempah, kopi, teh, mie instant, snacks dan produk makanan lainnya dari PT. Arsari Peduli Indonesia, PT. Trigaluh Berjaya dan Pengelola Paviliun Indonesia di Food City Moscow.

Selama pameran, banyak pelaku bisnis Rusia yang mengunjungi stan Indonesia menjajaki peluang kerja sama, seperti pembelian atau pemasaran produk halal Indonesia di Rusia. Selain itu, Dewan Mufti Rusia juga mendukung pengembangan kerja sama pariwisata halal kedua negara.

Sementara itu Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan keikutsertaan Indonesia sebagai bagian dari diplomasi ekonomi.

Dikatakan Indonesia perlu memanfaatkan peluang kerja sama produk halal dengan Rusia. "Selain mempererat hubungan kedua masyarakat, saling mengetahui budaya dan tradisi satu sama lainnya melalui kunjungan wisata, kerja sama ini juga dapat memberikan dampak ekonomi yang berarti bagi sektor bisnis," ujar Dubes Wahid.

Moscow Halal Expo merupakan pameran produk halal tahunan yang diselenggarakan sejak 2010 di bawah pengawasan Dewan Mufti Rusia dan KADIN Rusia didukung pemerintah Rusia. Pameran kali ini diikuti 12 negara antara lain Amerika Serikat, Arab Saudi, Azerbaijan, Brunei Darussalam, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Turki, Rusia, Suriah dan Uzbekistan. Selain itu, hadir pula pelaku bisnis dan delegasi dari sejumlah negara lainnya. (*)