Bupati Hendrajoni Letakan Batu Pertama Pembangunan Gapura Kawasan Mandeh

id #Kawasan Mandeh #Pesisir Selatan #Gapura

Bupati Hendrajoni Letakan Batu Pertama Pembangunan Gapura Kawasan Mandeh

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni meletakkan batu pertama pembangunan gapura di Kawasan Mandeh. (bb)

Painan, (Antara Sumbar) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Hendrajoni meletakkan batu pertama pembangunan gapura Objek Wisata Kawasan Bahari Terpadu (kwbt) Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, daerah setempat, Senin.

"Mudah-mudahan dengan diletakkannya batu pertama ini, pembangunan gapura terlaksana sesuai rencana," katanya usai kegiatan itu.

Ia menambahkan keberadaan gapura akan semakin mempercantik Kawasan Mandeh yang merupakan salah satu objek wisata andalan daerah setempat.

"Biasanya wisatawan baru akan terpesona setelah mengeksplorasi Kawasan Mandeh dan gapura ini akan menambah pesonanya," katanya.

Ia menambahkan gapura tersebut dibangun melalui anggaran tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp300 juta.



Sarana dan prasarana di Kawasan Mandeh terus dilengkapi selain mengandalkan anggaran dari APBD setempat juga mengandalkan anggaran dari pihak terkait lainnya sebagai upaya meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke sana.

Seperti di Pulau Sironjong Ketek, pemerintah kabupaten setempat sengaja membuat tangga yang menempel di bebatuan setinggi lebih kurang 25 meter.

Dari tangga wisatawan bisa beradu nyali dengan melompat ke perairan, namun bagi yang takut ketinggian juga disediakan tangga setinggi lebih kurang 10 meter.

Selain itu pihaknya terus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya kedatangan wisatawan sehingga mereka menyambutnya dengan ramah.

"Mengubah pola pikir masyarakat terhadap datangnya wisatawan sangat penting sehingga mereka nyaman selama berwisata," katanya lagi.

Saat ini Hendrajoni meyakini bahwa KWBT Mandeh telah menjadi ikon pariwisata di provinsi itu. Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, dimana terdapat kabupaten dan kota lain yang menjadi ikon pariwisata Sumbar namun ia meyakini hal itu telah berubah.



Situasi tersebut bisa digambarkan pada Libur Lebaran 2017 yang hampir setiap detik ruas Jalan Nasional Sumatera menuju Kawasan Mandeh selalu dipenuhi kendaraan yang lalu lalang. "Sekarang jika belum ke Mandeh banyak wisatawan yang menyebutkan bahwa mereka belum ke Sumbar," kata dia.***