Lombok Tengah, (Antara Sumbar) - Ratusan rumah di sembilan desa di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat terendam banjir Sabtu (18/11) malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loteng, H Muhammad, mengatakan banjir yang merendam rumah warga di Kabupaten Lombok Tengah ini, diakibatkan meluapnya air sungai Beringe.
Sembilan desa yang terkena dampak banjir tersebut, antara lain Lekor, Loang Maka, Janapria, Saba, Beleka Induk, Beleka Daye, Ganti, Jeruk Puri dan Semoyang.
"Akibat banjir, sejumlah rumah dan gudang milik warga rusak parah. Bahkan, warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya, karena ikut hanyut di bawa arus air," kata Muhammad saat dihubungi melalui telepon, Minggu.
Ia mengungkapkan, tingginya curah hujan yang terjadi sejak, Sabtu (17/11) pukul 16.00 Wita hingga pukul 17.30 Wita dan penyempitan sungai diduga sebagai penyebab utama kejadian tersebut. Namun, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
"Saat ini kondisi air sudah mulai surut sejak pukul 03.00 Wita, Minggu (19/11)," ujarnya.
Bahkan, warga yang sebelumnya pergi mengungsi ke tetangga, kini sudah balik ke rumahnya masing-masing.
Mantan Kabag Aset Setda Pemkab Loteng menuturkan untuk Desa Ganti ada empat dusun yang terkena banjir, yakni Dusun Rentang I, Rentang 2, Nyangkat, Matek Maling. Jumlah warga yang terdampak sekitar 280 kepala keluarga (KK).
"Paling parah terjadi di Dusun Rentang Desa Penekaran Jero Puri, Praya Timur. Jumlah yang dampak 63 rumah dari 220 KK," terangnya.
Untuk desa lain terang Muhammad, tim sedang turun melakukan pendataan. Sedangkan, warga yang terkena dampak banjir akan diberikan bantuan, baik itu berupa semen, asbes dan lainnya.
Sedangkan kalau yang parah akan dijadikan bahan usulan agar diberikan rehab rumah.
"Kalau saat ini kita sudah berikan bantuan, baik makanan dan air bersih," ujarnya.
Menurut Muhammad, banjir yang terjadi sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari itu merupakan yang paling parah dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir di Kabupaten Lombok Tengah.
Untuk itu, kedepan pihaknya berharap banjir tersebut tidak terulang kembali. Karena itu, salah satu satu solusi yang ditawarkan kedepan, aliran sungai Beringe akan diperbaiki. Artinya diperlebar. Kemudian, masyarakat pun harus merawatnya dengan tidak membuang sampah di sungai, sehingga tidak menyebabkan pendangkalan terhadap sungai.
"Pendangkalan sungai akibat banyak sampah juga bisa jadi salah satu penyebab banjir," jelasnya. (*)
Berita Terkait
Pemkot Solok serahkan bantuan untuk korban longsor di Pesisir Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 16:40 Wib
JEMARI Sakato lakukan respon tanggap darurat bencana banjir dan longsor Pesisir Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 9:52 Wib
Solok Selatan bantu korban banjir Pesisir Selatan
Selasa, 26 Maret 2024 14:13 Wib
Banjir luapan Ciliwung di Kebon Pala Jakarta
Senin, 25 Maret 2024 13:05 Wib
Walhi nilai komitmen Gubernur Sumbar lemah soal penindakan perambah hutan
Senin, 25 Maret 2024 9:18 Wib
Satgas Bencana Pesisir Selatan catat kerugian akibat banjir capai Rp1 triliun
Minggu, 24 Maret 2024 18:59 Wib
Trauma pasca banjir bandang, warga minta batang air di Sawah Liek di keruk dan dipasang batu bronjong
Sabtu, 23 Maret 2024 13:48 Wib
Presiden tinjau pengungsi banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 15:23 Wib