Pelajar Asal Pariaman Ciptakan Alat Penumbuk Melinjo

id ALAT PENUMBUK MELINJO

Pelajar Asal Pariaman Ciptakan Alat Penumbuk Melinjo

Pelajar asal Pariaman menciptakan alat penumbuk melinjo. (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina)

Padang, (Antara Sumbar) - Siswa SMA 1 Negeri Kota Pariaman, Sumatera Barat, menciptakan alat penumbuk emping melinjo yang bertujuan untuk membantu industri rumah tangga pembuat keripik khas Kota Tabuik itu.

"Di Kota Pariaman banyak industri rumah tangga mengolah buah melinjo dan harga empingnya cukup tinggi, sehingga dengan alat ini dapat mempercepat produksi," kata Ketua Tim Putri Ramadhani di Padang, Jumat (17/11).

Menurutnya jika mengolah buah melinjo dengan cara manual membutuhkan waktu lebih dari enam jam untuk menghasilkan satu kilo emping, sedangkan dengan alat tersebut hanya sekitar satu jam.

Alat yang diciptakan berkelompok itu dipamerkan dalam gebyar pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Sumbar.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat tersebut, motor penggerak, papan, tali, dan besi serta tadah dari seng untuk tempat melinjo. Cara kerjanya jika dijelaskan secara teknis cukup rumit, namun ketika dipraktekkan tidak sulit dan bisa dioperasikan oleh semua orang dewasa.

Untuk proses pengolahan biji melinjo tersebut melalui beberapa tahapan, yakni pengupasan kulit paling luar, menyangrai biji, pengupasan kulit keras, penumbukan biji melinjo, pencetakan, dan penjemuran emping.

"Alat ini khusus untuk penumbukan biji melinjo," ujar dia.

Mayoritas masyarakat membuat emping melinjo masih menggunakan cara yang tradisional atau masih banyak dilakukan dengan tenaga manusia, untuk proses penumbukan biasanya menggunakan palu, kata Putri.

Selain itu, ia menyampaikan dukungan dari sekolah dan teman-temannya dalam membuat alat tersebut cukup baik sehingga dirinya dan anggota kelompok lain bersemangat dalam setiap proses pembuatannya.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Burhasman Bur mengatakan kegiatan gebyar pendidikan ini bertujuan untuk mengasah kreatifitas dan inovasi siswa dan sekolah.

"Sudah banyak inovasi yang ditampilkan di sini, dan pihak kampus maupun perusahaan dapat meliriknya," tambah dia. (*)