Agar Tidak Menganggur, PNP Bekali Lulusannya Kemampuan Berwirausaha

id Politeknik Negeri Padang

Agar Tidak Menganggur, PNP Bekali Lulusannya Kemampuan Berwirausaha

Logo Politeknik Negeri Padang, Sumatera Barat. (Novia harlina/Antara Sumbar)

Padang, (Antara Sumbar) - Politeknik Negeri Padang (PNP) Sumatera Barat membekali lulusannya dengan kemampuan berwirausaha agar mereka lebih siap memasuki pasar kerja, dan sebagai upaya mengurangi pengangguran lulusan tingkat diploma.

"Semua jurusan di PNP diajarkan kiat berwirausaha agar para lulusan nantinya bisa menciptakan usaha sendiri, tanpa mencari lowongan kerja di perusahaan," kata Wakil Direktur Politeknik Negeri Padang, Anton MT di Padang, Kamis.

Menurut dia, masih tingginya angka pengangguran dari lulusan diploma kemungkinan karena cara penghitungannya berdasarkan daya serap tenaga kerja.

"Jika berdasarkan daya serap tenaga kerja pada instansi pemerintahan, maka akan tergolong kecil," katanya.

Namun lulusan PNP tidak hanya di pemerintahan dan perusahaan saja, banyak yang membuka usaha sendiri dan sukses di masyarakat.

Hal ini karena lulusan PNP tidak hanya difokuskan untuk dunia kerja saja, tetapi juga bisa menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha.

Selain itu PNP juga akan memperluas kerja sama dengan pihak perusahaan dan memperbanyak praktek dari pada teori kepada peserta didiknya.

"Dengan adanya kolaborasi cara antara menciptakan dunia usaha sendiri dan memperluas kerja sama dengan perusahaan lain, maka hal ini akan memperkecil tingkat pengangguran lulusan diploma," ujarnya.

Menurut data BPS pengangguran di Provinsi Sumatera Barat pada Agustus 2017 didominasi oleh lulusan diploma, bergeser dari kondisi pada Februari 2017 yang lebih banyak lulusan sarjana.

Dari 2,48 juta angkatan kerja Sumbar pada Agustus 2017, sekitar 12,8 ribu orang di antaranya merupakan penganggur terbuka, dan paling banyak lulusan diploma dengan porsi 10,26 persen, kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sumbar, Setio Nugroho.

Menurutnya dominasi lulusan pendidikan tinggi dalam jumlah penganggur terbuka diduga karena kalangan ini cenderung memilih-milih pekerjaan. (*)