UMKM harus Bersinergi Hadapi Era Digital

id KADIN SUMBAR

UMKM harus Bersinergi Hadapi Era Digital

Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh (tiga dari kanan), Pimpinan Wilayah BRI Padang Darnawi (tiga dari kiri), Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Zirma Yusri (dua dari kiri), pengusaha oleh -oleh Minang Christiner Hakim (dua dari kanan) berbincang pada seminar UMKM dari Rakyat Untuk Rakyat di Padang, Selasa (14/11). Data Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar sebanyak 98 persen ekonomi provinsi itu digerakan oleh UMKM oleh sebab itu sesama pelaku usaha harus bersinergi hadapi era digital. (ANTARA SUMBAR/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (Antara Sumbar) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di provinsi itu meningkatkan kemampuan bisnis dengan membangun sinergi di antara sesama mereka guna menghadapi tantangan usaha pada era digital.

"Kita sekarang menghadapi apa yang disebut dengan era tanpa batas yang terjadi adalah perdagangan bebas sehingga pelaku UMKM dari negara lain juga bisa masuk ke sini karena itu mari bersinergi untuk saling menguatkan," kata Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh di Padang, Selasa (14/11).

Ia menyampaikan hal itu pada Seminar UMKM Dari Rakyat Untuk Rakyat dengan tema Membentuk UMKM Indonesia Yang Kuat Untuk Memenangkan Persaingan Global digelar oleh Bank Rakyat Indonesia bekerja sama dengan Harian Bisnis Indonesia.

Dia mengatakan saat ini ada 600 juta orang yang menjadi potensi pasar bisnis di kawasan Asia Tenggara karena kawasan setempat merupakan pasar potensial untuk dimasuki pelaku UMKM di Sumbar.

"Cara untuk menembusnya adalah sinergi, tidak masanya lagi pelaku UMKM jalan sendiri-sendiri," ujarnya.

Ia mengatakan pelaku UMKM yang tidak mempersiapkan diri menghadapi era digital maka akan dilindas perkembangan zaman. Sesama pebisnis harus memberi solusi agar bisnis tetap hidup.

"Bank juga harus berperan dengan memberi modal," katanya.

Ia mengemukakan secara garis besar ada tiga persoalan yang dihadapi pelaku UMKM di Sumbar, yaitu kesulitan akses permodalan, sulit memasarkan produk, dan lemahnya sumber daya manusia.

"Karena itu dengan bersinergi persoalan itu dapat diatasi dan menjadikannya sebagai tantangan sumber ekonomi baru," kata dia.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Zirma Yusri mengatakan hampir 98 persen ekonomi provinsi itu digerakkan oleh UMKM.

Ia mengatakan strategi memperkuat UMKM di Sumbar lewat peningkatan daya saing dengan cara memperbaiki kualitas produk dan harga yang lebih kompetitif.

Selain itu, meningkatkan akses terhadap pembiayaan dan melatih pemasaran secara daring.

Ia mengakui salah satu kendala pemasaran secara daring adalah setelah pelaku UMKM dilatih terkadang mereka tidak intensif menggelutinya.

"Barang sudah dipajang tapi tidak dilihat, ketika ada yang pesan malah tidak tahu," ujarnya. (*)