Harkesnas, Kemenkes Bantu Pasaman Barat Tiga Ambulans

id Ambulans

Harkesnas, Kemenkes Bantu Pasaman Barat Tiga Ambulans

Bupati Pasaman Barat, Syahiran melihat isi mobil ambulan bantuan dari Kemenkes RI dalam rangka Hari Kesehatan Masyarakat 2017. (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), memperoleh bantuan tiga ambulans dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka Hari Kesehatan Nasional 2017.

"Benar, kita memperoleh bantuan ambulans dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Bupati Pasaman Barat Syahiran di Simpang Empat, Sabtu (11/11).

Tiga ambulans itu diserahkan kepada Puskesmas Kajai Kecamatan Talamau, Puskesmas Desa Baru dan Puskesmas Lembah Binuang.

Menurutnya saat ini Pasaman Barat masih memiliki daerah tertinggal, terluar, terdepan dan masih memiliki infrastruktur yang belum baik. Masih banyak jalan yang berbahaya dan harus ditempuh dengan kendaraaan dobel gardan.

"Tentunya dengan kondisi itu dibutuhkan kendaraan operasional layanan kesehatan yang memadai. Salah satunya adalah ambulan," katanya.

Ia menyebutkan Pasaman Barat memiliki 20 puskesmas dan masih memerlukan tambahan ambulans dengan kekuatan penuh yakni kendaraan dobel gardan.

Pihaknya sangat membutuhkan ambulans untuk kelancaran mobilitas pelayanan kepada masyarakat. Pasaman Barat masih membutuhkan sarana prasarana penunjang kesehatan bagi puskesmas-puskesmas yang ada di daerah.

Sementara itu, HKN yang jatuh pada 12 November mengambil tema Sehat Keluargaku, Sehat Pasaman Baratku dan Sehat Indonesiaku.

Tema tersebut merupakan manifestasi dari program Indonesia sehat di mana keluarga menjadi awal untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang mandiri dan masyarakat yang hidup secara sehat.

"Pada bidang kesehatan, tantangan kesehatan saat ini Indonesia menghadapi masalah tiga kesehatan yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular dan munculnya kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi," jelasnya.

Ia menambahkan komponen penting dalam pencegahan penyakit selain kualitas lingkungan juga sarana prasarana dan pelayanan kesehatan.

Perilaku keluarga memiliki dampak yang besar dalam pembentukan perilaku individu terkait kesehatan.

Keluarga disebutnya merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak sebelum masuk ke jenjang pendidikan. Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak tumbuh dan kembang.

"Untuk itu kita perlu terus berupaya untuk membudidayakan yang mendukung perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat melalui permberdayaan keluarga," ujarnya.

Program lain yang didorong adalah gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Dengan Germas dan kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam mewujudkan masyarakat berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk bangsa Indonesia yang kuat.

"Dengan mendorong program Indonesia sehat pendekatan keluarga dan Germas, kita berupaya membangun kemandirian keluarga dan masyarakat dalam hidup sehat," katanya. (*)