Di Tengah Ajang FFI , Artis Setujui Adanya Sertifikasi Peran

id FFI

Di Tengah Ajang FFI , Artis Setujui Adanya Sertifikasi Peran

Ilustrasi - Film. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Artis peran Dion Wiyoko mengaku setuju jika dilakukan sertifikasi terhadap kualitas akting para pemain peran di Indonesia.

"Saya setuju jika ada sertifikasi, kalau di luar negeri sudah ada hal seperti itu," ujar Dion dalam konferensi pers Fetsival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, lebih baik ada institusi profesi yang menaungi para artis. Dengan adanya sertifikasi itu juga berkaitan dengan masalah honor yang didapat oleh artis peran itu.

"Akan lebih juga ada upah minimum seperti upah minimum regional (UMR). Figuran sudah nunggu syuting 12 jam, tapi cuma dibayar Rp100.000, dipotong agensi paling hanya dapat Rp30.000," jelas suami Fiona Anthony itu.

Dia mengaku pernah menjalani peran sebagai figuran dan tahu betapa kecilnya honor sebagai figuran. Melalui sertifikasi, dia berharap akan ada perbaikan regulasi dalam dunia perfilman.

Dion Wiyoko sendiri meraih nominasi pameran pendukung pria pada FFI 2018 yang akan diselenggarakan di Manado, 11 November 2017.

Terdapat empat nominasi film terbaik, yakni Cek Toko Sebelah, Kartini, Night Bus, Pengabdi Setan, dan Posesif. Kemudian nominasi Sutradara terbaik adalah Edwin, Emil Heradi, Ernest Prakasa, Hanung Brahmantyo, Joko anwar, dan Ody C. Harahap. Untuk Kategori Penulis Skenario Asli Terbaik, yang masuk dalam nominasi adalah Ernest Prakasa dengan karya Cek Toko Sebelah; Gina S. Noer dengan karya Posesif; Joko Anwar dengan karya Stip dan Pensil; Nurman Hakim, Zaim Rofiqi, dan Ben Sohib dengan karya Bidah Cinta; serta Raditya Dika dengan karya Hangout.

Selanjutnya Kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, yang masuk dalam nominasi adalah Bagus Bramanti dan Hanung Brahmantyo dengan karya Kartini didasarkan pada kisah hidup R.A. Kartini; Fathan Todjon, dan Lucky Kuswandi dengan karya Galih dan Ratna, Adaptasi Novel Gita Cinta Dari SMA Karya Eddy D. Iskandar; Joko Anwar dengan karya Pengabdi Setan, didasarkan pada Film Pengabdi Setan tahun 1980; Rahabi Mandra, dan Teuku Rifnu Wikana dengan karya Night Bus, Adaptasi cerita pendek Selamat karya Teuku Rifnu Wikana; dan Upi dengan karya Sweet 20, Adaptasi dari skenario film Miss Granny tahun 2014 karya Shin Dong-Ick, Hoon Young-Jeong, Dong Hee-Sun, Hwang Dong-Hyuk.

Selanjutnya yang masuk dalam nominasi Pengarah Sinematografi Terbaik adalah Amalia T.S dengan judul film Posesif; Anggi Frisca demgan judul film Night Bus; Batara Goempar dengan judul film, Posesif; Faozan Rizal dengan judul film Kartini; dan Ical Tanjung dengan judul film Pengabdi Setan. Sedangkan yang masuk dalam nominasi Pengarah Artistik Terbaik adalah Allan Sebastian dengan judul film Kartini, Allan Sebastiasn dengan judul film Pengabdi Setan, Benny Lauda dengan judul film Filosofi Kopi 2: Ben dan Jody, Vida Sylvia dengan judul film sweet 20.

Nominasi Penata Effek Visual Terbaik adalah Amrin Nugraha dengan judul film Night Bus; Epix Studio, Postima, MAG dengan judul film Rafathar; Finalize Studio (Heri Kuntoro, Abby Eldipie) dengan judul film Pengabdi Setan; Fixit Works (Dana Riza dan Faranas Irmal) dengan judul film Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon; Fixit Works (Dana Riza dan Faranas Irmal) dengan judul film The Doll 2; dan Orangeroom Cs dengan judul film Gerbang Neraka.

Kemudian Nominasi Penyunting Gambar Terbaik adalah Aline Jusria dengan judul film Sweet 20, Arifin Cuunk dengan judul film Pengabdi Setan, Cesa David Luckmansyah dengan judul film Cek Toko Sebelah, Kelvin Nugroho dan Sentot Sahid dengan judul film Night Bus, Ryan Purwoko dengan judul film Critical Eleven, Wawan I. Wibowo dengan judul film Kartini, W. Ichwandiardono dengan judul film Posesif.

Nominasi Penata Suara Terbaik diberikan kepada Dwi Budi Priyanto dan Khikmawan Santosa dengan judul film Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon; Khikmawan Santosa dan Sutrisno dengan judul film Kartini; Khikmawan Santosa dan Anhar Moha dengan judul fil Pengabdi Setan; Khikmawan Santosa, Mohamad Ikhsan Sungkar, dan Suhadi dengan judul film Critical Eleven; Wahyu Tri Purnomo dan Jantra Suryaman dengan judul film Night Bus.

Nominasi Penata Musik Terbaik adalah Aghi Narottama, Tony Merle, dan Bemby Gusti dengan judul film Pengabdi Setan; Ivan Gijaya dengan judul film Galih dan Ratna; McAnderson dengan judul film Filosofi Kopi 2: Ben dan Jody; Thoersi Argeswara dengan judul film Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon, dan Tya Subiakto dengan judul film Mooncake Story.

Sedangkan kategori Pencipta Lagu Tema Terbaik nominasinya adalah Isyana Sarasvati "Sekali Lagi" dengan judul film Critical Eleven; Melly Goeslaw, "Dalam Kenangan" dengan judul film Surga yang Tak Dirindukan 2; Gac dan The Overtunes, "Senyum dan Harapan" dengan judul film Cek Toko Sebelah; The Spouse, "Kelam Malam" dengan judul film Pengabdi Setan.

Nominasi Penata Busana Terbaik adalah Anggi Kharisma "Filosofi Kopi 2", Ben dan Jody, Dara Asvia "Sweet 20", Gemala Gea Geriantiana "Night Bus", Isabelle Patrice "Pengabdi Setan" Retno Ratih Damayanti "Kartini". Untuk Nominasi Penata Rias Terbaik yakni Cherry Wirawan "Night Bus", Cherry Wirawan, Dian Anggraini "Gerbang Neraka" Cika Rianda "Posesif"; Darwyn Tse "Pengabdi Setan", Darto Unge "Kartini". Sedangkan untuk nominasi Pemeran Utama Pria adalah Adipati Dolken "Posesif", Deddy Sutomo "Kartini", Ernest Prakasa "Cek Toko Sebelah", dan Teuku Rifnu Wikana "Night Bus".

Nominasi Pemeran Utama Wanita adala Adini Wirasti "Critical Eleven"; Dian Sastrowardoyo "Kartini"; Putri Marino "Posesif"; Sherlyl Sheinafi "Galih dan Ratna"; Tatjana Saphira "Sweet 20".

Nominasi Pemeran Pendukung Pria, yakni Alex Abbad "Night Bus"; Dion Wiyoko "Cek Toko Sebelah"; Slamet Rahardjo "Sweet 20"; Tyo Pakusadewo "Night Bus"; dan Yayu Unru "Posesif". Kemudian yang masuk dalam Nominasi Pemeran Pendukung Wanita adalah Adini Wirasti Cek Toko Sebelah; Christine Hakim Kartini; Cut Mini Posesif; Djenar Maesa Ayu Kartini; Marissa Anita Galih dan Ratna; Niniek L. Karim Sweet 20; dan Widyawati Sophiaan Sweet 20.

Nominasi Pemeran Anak adalah Aisha Nurra Datau Iqro: Petualangan Meraih Bintang, Bima Azriel Surat Kecil untuk Tuhan, Muhammad Iqbal Stip dan Pensil, Muhammad Adhiyat Pengabdi Setan, Muhammad Razi Surau dan Silek, Neysa Chandra Melisenda Kartini. Untuk Nominasi Film Pendek Terbaik adalah Amak Ella Angel, Babaran Meilani Dina Pengestika, Buang Eugene Panji, Jendela Randi Pratama, Kleang Kabur Kanginan Riyanto Tan Ageraha, Lintah Darat Putri Zakiyatun Nimah, Nyathil Anggita Dwi Martiana, Pentas Terakhir Triyanto Genthong Hapsoro, Ruah Makbul Mubarak, Salam Dari Kepiting Selatan Zhafran Solichin.

Nominasi Film Animasi Pendek Terbaik adalah Darmuji 86: Bhinneka di Persimpangan Ahmad Hafidz AzroI, Kaie and The Oantasuss Giants Ahmad Hafidz AzroI, Lukisan Nafas Fajar Ramayel, Make a Wish Salsabilla Aulia Rahma, dan Mudik Calvin Chandra, Ardhira Anugerah Putra, Alfonsus Andre, Aditya Prabaswara. Kemudian untuk nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik Balada Bala Sinema Yuda Kurniawan, Banda: The Dark Forgotten Trial Jay Subyakto, Bulu Mata Tonny Trimarsanto, Ibu (An Extraordinary Mother) Patar Simatupang, Negeri Dongeng Anggi Frisca, dan Tarling Is Darling Ismail Fahmi Lubis.

Untuk kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik Nominasinya adalah Anak Koin Chrisila Wentiasri, Dluwang: The Past From The Trash Agni Tirta, Living In ROB Fuad Hilmi, Sepanjang Jalan Satu Arah Bani Nasution, Solastalgia Kurnia Yudha F., Songbird: Burung Berkicau Wisnu Surya Pratama, The Unseen Words Wahyu Utami Wati. (*)