Wako Padang Ingatkan Perlunya Kekompakan Menghadapi Bonus Demografi 2040

id Mahyeldi Ansharullah

Wako Padang Ingatkan Perlunya Kekompakan Menghadapi Bonus Demografi 2040

Wako Padang Mahyeldi Ansharullah. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, mengingatkan perlunya kekompakan antara pemerintah dan masyarakat di seluruh daerah untuk menghadapi bonus demografi pada tahun 2040 sehingga kondisi itu mendatangkan keuntungan bagi Indonesia.

"Membentuk generasi emas bukan hanya kerja pemerintah saja, namun juga dukungan langsung masyarakat," ujar Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Padang, Selasa.

Menurut Mahyeldi, peluang kondisi di mana lebih 60 persen penduduk Indonesia pada usia produktif 15 hingga 65 tahun, terjadi pada 2040-an cukup terbuka.

Hanya saja, kata dia, itu akan tertutup bila peran serta masyarakat misalnya orang tua, guru, dosen dalam membina anak didiknya tidak berjalan.

"Untuk itu perlu ada kekompakan antara program yang dicetuskan pemerintah dengan kegiatan di tengah masyarakat," katanya.

Menurut dia, setiap daerah di Indonesia harus mencetuskan dan menggalakkan program yang kompak mengingat tantangan generasi muda semakin besar.

Ia menyebutkan, khusus Padang, sudah memiliki beberapa program ke arah itu salah satunya penguatan pendidikan keluarga 1821 yang saat ini terus dicarikan daerah percontohan dalam pelaksanaannya.

Untuk menghadapi kondisi bonus demografi, menurut dia, menyiapkan anak sejak dini dengan akhlak baik dan berintelektual menjadi keharusan orang tua dan guru.

Bonus demografi merupakan kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding dengan jumlah penduduk non-produktif.

Menurut Mahyeldi, dengan Program 1821, orang tua dituntut ikhlas melepas pekerjaan dan kesibukan sementara untuk mendampingi anak belajar atau bermain pada waktu 18.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Tujuannya untuk memberikan perhatian guna memotivasi anak secara berkelanjutan untuk berprestasi dan menghindari perilaku menyimpang dari aturan serta norma.

"Setidaknya daerah lain telah ada program serupa ke arah itu, tinggal sinergi antara pemerintah dan masyarakat berjalan," ujar dia.

Sementara itu salah satu Ketua RT di Kecamatan Kuranji Sofyan menilai wali kota cukup serius dalam membina generasi muda.

Selama tiga tahun terakhir tidak ada satupun kegiatan generasi muda yang luput dari perhatiannya.

Dia berharap kondisi seperti itu dapat berkelanjutan meski nantinya berganti pimpinan. (*)