Padang, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ketaping Sumatera Barat mendeteksi sebanyak 15 titik panas (hotspot) di provinsi itu pada 25 Oktober 2017.
"Berdasarkan pantauan Sensor Modis atau Satelit Terra Aqua terdeteksi enam titik panas dengan kepercayaan di atas 80 persen dan sembilan lainnya di atas 60 persen," kata petugas BMKG Ketaping Budi Samiadji dihubungi dari Padang, Rabu.
Kepala Seksi Observasi BMKG Ketaping di Kabupaten Padangpariaman itu menyebutkan titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen terdapat di Kecamatan Kapur IX dan Harau Kabupaten Limapuluh Kota.
Selanjutnya masing-masing satu titik di Sangir Batang Hari dan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan, di Pesisir Selatan Kecamatan Sutera dan Pancung masing-masing satu.
Kemudian titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 80 persen terdapat di Kecamatan Kapur IX Kabupaten Limapuluh Kota satu titik, Solok Selatan satu titik, Pesisir Selatan sebanyak tujuh titik.
Untuk itu Budi mengimbau semua pemangku kepentingan agar mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa daerah tersebut.
"Potensi Karhutla disebabkan oleh cuaca Sumbar cenderung cerah berawan karena kondisi curah hujan yang masih minim, suhu maksimum yang tinggi serta kelembaban yang rendah," ujarnya.
"Secara umum wilayah Sumbar masih cenderung cerah hingga berawan dengan suhu 32 derajat celsius dan kelembapan minimum mencapai 50 persen," ujar Budi.
Selain itu potensi angin kencang maksimum 30-35 kilo meter per jam namun tidak terjadi terus menerus yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Pesisir Selatan, Mentawai, dan Padang bagian selatan.
Pihaknya meminta masyarakat juga mewaspadai perubahan cuaca mendadak, dan pihaknya akan memperbaharui jika ada perubahan dinamika atmosfir.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengungkapkan data pada Juni 2017 terdeteksi 231 titik api (hotspot), lebih besar dibanding 2016 yang hanya 155 titik api, namun masih jauh dari data 2015 yang mencapai 2.043 titik api.
Sedangkan pada Juli 2017 datanya mencapai 558 hotspot lebih besar, dari Juli 2016 yang hanya 247, namun pada 2015 mencapai 2.043 titik api. (*)
Berita Terkait
PVMBG: Gunung Ruang alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Kamis, 18 April 2024 10:22 Wib
BMKG sebut 2023 tahun terpanas sejak pra industrialisasi 1850
Sabtu, 23 Maret 2024 17:04 Wib
Paris diprediksi alami gelombang panas ekstrem saat Olimpiade
Senin, 5 Februari 2024 9:34 Wib
BMKG imbau masyarakat waspada potensi hujan lebat hingga panas terik
Minggu, 24 Desember 2023 7:54 Wib
Petani siasati suhu panas dengan jerami padi
Rabu, 25 Oktober 2023 10:26 Wib
Sumatera Barat miliki potensi panas bumi hingga 230 Mega Watt
Kamis, 19 Oktober 2023 20:12 Wib
Cuaca panas percepat proses produksi gerabah
Senin, 9 Oktober 2023 16:27 Wib
Penderita komorbid hingga lansia rentan kena dampak buruk cuaca panas
Sabtu, 7 Oktober 2023 6:47 Wib