Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Sebanyak 21 bunga langka dilindungi Rafflesia berbagai ukuran tumbuh di hutan Cagar Alam Maninjau, tepatnya di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Khairil Ramadhan di Lubukbasung, Rabu, mengatakan ke 21 bunga Rafflesia itu dengan diameter lima centimeter berbentuk umbi sebanyak 17 bunga, ukuran 65 centimeter atau sudah mekar sebanyak empat bunga.
"Dari empat bunga Rafflesia yang sudah mekar itu, tiga bunga sudah mati atau sudah berwarna hitam, dan satu masih mekar," katanya.
Saat ini ke 21 bunga Rafflesia itu belum diketahui jenisnya. Namun jenisnya hampir sama dengan bunga Rafflesia Arnoldii, Bunga Rafflesia Biguida dan Bungga Rafflesia Azlanii.
Untuk menentukan jenis tumbuhan parasit itu, BKSDA melakukan koordinasi dengan ahli dari Universitas Bengkulu, setelah pihaknya melakukan identifikasi ke lapangan.
"Kita telah mengirimkan data melalui email ke ahli bunga Rafflesia di Universitas Bengkulu," katanya.
Ia menambahkan, bunga tersebut ditemukan oleh masyarakat sekitar saat meninjau lokasi sumber air untuk Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) pada Kamis (19/10).
Saat itu warga menemukan benda berwarna merah dan warga mencoba untuk menghindari lokasi itu.
"Mereka mengira benda itu merupakan sisa daging ternak yang dimangsa harimau Sumatera, karena di lokasi tersebut merupakan daerah konflik antara harimau dengan ternak warga pada Maret 2017," katanya.
Namun menjelang mereka pulang, salah seorang dari mereka mencoba untuk melihat dan ternyata benda tersebut merupakan tumbuhan.
Setelah itu warga melaporkan temuan itu ke BKSDA dan BKSDA menurunkan tim untuk melakukan identifikasi pada Selasa (24/10).
"Jarak lokasi tumbuh bunga itu berada di pinggir hutan Cagar Alam Maninjau dan jarak dari permukiman masyarakat sekitar 600 meter dengan media tumbuh berada pada ketinggian 1.704 meter di atas permukaan laut (MDPL)," katanya.
Dari keterangan warga, bunga Rafflesia itu pernah tumbuh di lokasi tersebut pada 1970. Namun pihaknya tidak bisa mempertanggungjawabkan karena di Sumbar, bungga Rafflesia itu hanya ada di Palupuh Kabupaten Agam, dan Lembah Anai Kabupaten Padangpariaman.
Untuk itu pihaknya mengimbau warga agar tidak merusak bunga itu karena ini merupakan kekayaan ekosistem di hutan Cagar Alam Maninjau dan bunga itu juga dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
"Bagi mahasiswa atau lembaga lain yang akan melakukan penelitian, silakan mengajukan surat izin memasuki kawasan konservasi dari BKSDA dan kita akan mendampingi," katanya. (*)
Berita Terkait
Tiga individu bunga rafflesia mekar di Agam jelang Idul Fitri
Selasa, 2 April 2024 17:10 Wib
Bunga rafflesia mekar di Palupuh Agam dikunjungi puluhan wisata mancanegara
Jumat, 23 Februari 2024 9:07 Wib
Lima individu bunga rafflesia mekar sempurna di Agam selama Januari 2024
Sabtu, 27 Januari 2024 17:10 Wib
Lima individu bunga rafflesia bakal mekar di Palupuh Agam
Jumat, 3 November 2023 14:33 Wib
13 individu bunga rafflesia gagal mekar sempurna di kawasan Danau Maninjau
Selasa, 31 Oktober 2023 17:34 Wib
Rafflesia mekar sempurna di Batang Palupuh Agam, wisatawan mancanegara berdatangan
Sabtu, 22 Juli 2023 12:53 Wib
Bunga rafflesia mekar sempurna di CA Batang Palupuh Agam
Jumat, 16 Juni 2023 16:14 Wib
Rafflesia Arnoldi mekar sempurna di Bengkulu
Selasa, 30 Mei 2023 10:46 Wib