Kelompok Informasi Masyarakat Dukung Padang Menjadi Kota Cerdas

id Mahyeldi Ansharullah

Kelompok Informasi Masyarakat Dukung Padang Menjadi Kota Cerdas

Mahyeldi Ansharullah (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Wako Padang, Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan pembentukan kelompok informasi masyarakat di kecamatan dan kelurahan akan mempercepat pencapaian Padang sebagai kota cerdas atau "smart city".

"Alur informasi kepada publik harus cepat tersampaikan, pengukuhan kelompok ini akan membantu penyebarannya," ujar dia di Padang, Rabu.

Kelompok informasi masyarakat ini dibentuk sebagai wahana penyampaian informasi dan penerimaan aspirasi dari masyarakat.

Tujuan utamanya mempercepat alur informasi terkait kebijakan pemerintah atau saran dan kritik dari masyarakat.

Sejauh ini telah ada 25 kelompok informasi masyarakat yang telah dilantik pada Minggu (22/10).

Kelompok ini sebelumnya telah berfungsi di beberapa bidang seperti kelompok sadar wisata, kelompok randai, koperasi usaha bersama atau kelompok pengajian.

Setelah menjadi kelompok informasi masyarakat ini nantinya tidak akan bergerak pada satu bidang atau sektor saja.

Dalam peranannya kelompok ini akan menjadi penggerak dalam penyebaran informasi baik secara komunikasi langsung atau perantara teknologi daring.

"Keberadaan kelompok ini akan menjadi elemen terwujudnya kota pintar," ujarnya.

Dalam konsep kota pintar nantinya, baik informasi maupun pelayanan akan terpusat.

Dengan adanya kelompok informasi masyarakat ini jalur komunikasi antar berbagai pihak akan semakin terarah dan terpusat.

Melalui kelompok ini juga nantinya akan terseleksi informasi yang berdasarkan fakta atau rekayasa seperti hoaks.

Ia berharap ke depan secara mandiri warga lain membentuk kelompok informasi serupa dengan tujuan dan sasaran yang sama.

Sementara itu salah satu kader PKK di Kuranji, Padang, Masnaini menilai pembentukan kelompok informasi dan jenis lainnya sejauh ini belum dirasakan langsung sepenuhnya oleh masyarakat.

Seperti relawan kebersihan, pada beberapa lokasi tidak terlihat peranannya sehingga masyarakat masih saja ada yang membakar sampah atau membuang sembarang.

Diharapkan relawan relawan semacam itu perlu dilakukan pengawasan agar kinerja lebih maksimal. (*)