Persiapkan Surat Kendaraan, Razia Kendaraan di Pessel

id RAZIA KENDARAAN

Persiapkan Surat Kendaraan, Razia Kendaraan di Pessel

Personel dari tim gabungan menghentikan salah satu kendaraan dalam razia gabungan yang digelar di Terminal Sago, Senin. (ANTARA SUMBAR/Didi Someldi Putra)

Painan, (Antara Sumbar) - Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perhubungan Sumatera Barat, Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Selatan, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Negeri Painan dan TNI menggelar razia kendaraan bermotor di Terminal Sago, Pesisir Selatan, Senin (23/10).

"Razia kami gelar hari ini dan besok dengan kekuatan 40 personel," kata Kepala Seksi Pengendalian Operasional, Dinas Perhubungan Sumatera Barat, Era Oktaviady di sela kegiatan.

Ia menambahkan pada razia kendaraan tersebut jika ditemukan pengendara yang melakukan pelanggaran baik pengendara kendaraan roda dua atau lebih maka dilakukan sidang di tempat.

Gelaran razia merupakan yang ke 14 kalinya, setelah sebelumnya juga digelar di kabupaten dan kota lain di Sumatera Barat.

"Kegiatan serupa hanya belum kami gelar di Kabupaten Solok, Pasaman, Pasaman Barat, Dharmasraya dan Kepulauan Mentawai," kata Era.

Menurutnya razia dilaksanakan sebagai upaya menciptakan keamanan dan ketertiban selama berkendara.

Pada razia sebelumnya hampir rata-rata tim gabungan menjaring 150 hingga 200 pengendara.

"Di Pesisir Selatan sejak razia kami gelar pukul 09.30 WIB kebanyakan pelanggarnya adalah pengendara kendaraan roda empat yang mengalihkan kendaraan sebagai travel liar," katanya.

Pengendara itu diganjar denda maksimal Rp800 ribu, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan, pasal 308 huruf C.

Seorang pengendara sepeda motor, Jafrinal (48) mengharapkan razia serupa digelar sesering mungkin sehingga memberi efek jera kepada pemilik ataupun pengendara travel liar di daerah itu.

"Travel liar di daerah ini sudah menjamur dan saya yakin razia seperti ini akan memberikan efek jera kepada pemilik atau pun pengendarannya," katanya.

Menurutnya selain telah menjamur, keberadaan travel liar di daerah itu juga meresahkan karena kerap kejar-kejaran agar mendapatkan penumpang tanpa memperhatikan pengendara lainnya. (*)