Dolar AS Bervariasi Karena Investor Tunggu Reformasi Pajak

New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor terutama menunggu kemajuan lebih lanjut mengenai reformasi pajak Amerika Serikat.

Senat AS bersiap minggu ini untuk mulai menyelesaikan perombakan pajak yang diluncurkan oleh Presiden Donald Trump, tepat setelah Partai Republik atau sering disebut GOP kehilangan pertarungan legislatif yang besar.

Senat akan mempertimbangkan sebuah resolusi anggaran, yang merupakan langkah pertama dalam meloloskan reformasi perpajakan. Tapi GOP mungkin memiliki dukungan tipis, karena seorang anggota parlemen Republik akan berada di luar kota dan tidak dapat memilih.

Sementara itu, investor juga terus memantau "Beige Book" yang baru dirilis Federal Reserve AS.

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi AS meningkat pada September sampai awal Oktober, dengan laju pertumbuhan terbelah antara yang sedang dan moderat.

Di sektor ekonomi, jumlah perumahan yang baru dibangun (housing starts) di AS pada September turun 4,7 persen ke tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,127 juta unit, Departemen Perdagangan mengatakan pada Rabu (18/10). Itu adalah level terendah sejak September 2016 dan menyusul revisi naik angka Agustus menjadi 1,183 juta unit.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,02 persen menjadi 93,466 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1788 dolar AS dari 1,1772 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3199 dolar AS dari 1,3190 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7844 dolar AS dari 0,7847 dolar AS.

Dolar AS dibeli 112,93 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,15 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9815 franc Swiss dari 0,9784 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2470 dolar Kanada dari 1,2540 dolar Kanada. (*)