Indonesia Perlu Perkuat Strategi Geopolitik untuk Mengokohkan Posisi di Pentas Dunia

id Dino Patti Djalal

Indonesia Perlu Perkuat Strategi Geopolitik untuk Mengokohkan Posisi di Pentas Dunia

Dino Patti Djalal. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Pendiri "Foreign Policy Community of Indonesia" (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan Indonesia perlu memperkuat strategi geopolitik dan globalisasi untuk mengokohkan posisi di pentas dunia internasional.

"Kalau kita berhasil kita punya dua strategi itu, geopolitik dan globalisasi, maka Indonesia posisinya akan kuat di dunia internasional," katanya di Jakarta, Rabu.

Dino mengatakan strategi geopolitik berkaitan dengan upaya atau cara Indonesia memosisikan diri dalam percaturan strategis negara besar dan juga di kawasan.

"Indonesia dipandang cukup aktif di pentas regional dan internasional," ujar mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu.

Kedua, mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu mengatakan strategi globalisasi berarti bagaimana membuka diri dan memanfaatkan globalisasi untuk meningkatkan ekonomi.

"Bagaimana kita meraih peluang-peluang, baik di bidang pariwisata, teknologi, inovasi pendidikan dan juga dari segi perdagangan bebas. Kita harus memiliki strategi globalisasi yang jelas sekali dan tidak ad hoc dan tidak reaktif," tuturnya.

Untuk itu, dia menuturkan perlu strategi globalisasi di segala lini termasuk di bidang perdagangan bebas, pariwisata dan pendidikan.

"Menurut saya (strategi Indonesia) masih perlu dibuat komprehensif dan lebih 'globalization minded' gitu dan kita harus benar-benar berorientasi pada peluang," ujarnya.

Dino mencontohkan di bidang pariwisata, terjadi ledakan turis akibat globalisasi. Untuk itu, Indonesia harus maksimal dalam memanfaatkan peluang tersebut untuk mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia.

Sebagai bagian dari strategi globalisasi, dia menuturkan Indonesia dapat memanfaatkan peluang pendidikan secara global untuk menciptakan kader, pemimpin atau pelopor bangsa di masa depan seperti melalui peningkatan jumlah siswa Indonesia yang belajar di luar negeri. (*)