Sumbar Masih Tergantung Kedelai dari Luar Daerah

id Maswal Noor

Sumbar Masih Tergantung Kedelai dari Luar Daerah

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Sumbar, Maswal Noor. (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina)

Padang, (Antara Sumbar) - Provinsi Sumbar, masih mendatangkan kedelai dari luar daerah guna mencukupi kebutuhan yang mencapai 2.892,6 ton per tahun.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Sumbar, Maswal Noor di Padang, Rabu, Untuk memenuhi kebutuhan kedelai yang mencapai 241,05 ton per bulan, provinsi setempat mendatangkan kedelai dari Jambi, Riau, dan Medan.

"Itu untuk memenuhi industri pengolahan kedelai Sumbar yang ada 18 perusahaan tahu dan tempe," katanya.

Produksi kedelai di provinsi itu hingga Agustus 2017 sebanyak 63 ton.

Sementara terkait produksi 63 ton tersebut dengan luas panen 57 hektare atau laju produksi kedelai di sekitar 1,15 hingga 1,32 ton per hektare.

Dari 63 ton itu, daerah penghasil terbanya Kabupaten Padangpariaman 37 ton, Pasaman Barat 10 ton, Solok Selatan enam ton, dan Tanah Datar empat ton.

Untuk meningkatkan produksi kedelai di Sumbar, pihaknya memberikan bantuan seperti budidaya bibit kedelai dan alat pengolah kedelai.

Selain itu pada 2018, Sumbar menargetkan produksi kedelai mencapai 18 ribu ton per tahun mulai tahun.

Angka produksi yang cukup tinggi itu diharapkan bisa dicapai dari pelaksanaan program Luas Tambah Tanam (LTT) di Sumatra Barat hingga 15 ribu hektare.

Kedelai bisa dibudidayakan sebagai tanaman sela di areal sawah pada saat musim kering sehingga lahan tadah hujan dapat dimanfaatkan untuk tanaman tersebut saat selesai tanam padi di sawah.

Pengolahan kedelai cukup mudah dan hasil yang dicapai juga cukup menjanjikan sebagai tambahan penghasilan bagi petani, disamping pertanian padi yang sudah menjadi andalan pertanian bagi masyarakat setempat. (*)