Perantau Asal Pariaman Gelar Even Budaya Tabuik di Dumai

id tabuik

Perantau Asal Pariaman Gelar Even Budaya Tabuik di Dumai

Budaya Tabuik di Pariaman, Sumbar. (ANTARA)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Para perantau asal Kota Pariaman, Sumatera Barat berupaya melestarikan budaya Tabuik dengan mengadakan even tahunan di Kota Dumai Provinsi Riau.

"Dumai menjadikan atraksi Hoyak Tabuik sebagai even tahunan pada acara ulang tahun kota dalam bentuk parade budaya nusantara sebagai bentuk pelestarian kekayaan daerah," kata Asisten Administrasi Umum Pemerintahan Kota Pariaman, Lanefi di Pariaman, Selasa.

Ia menyampaikan penampilan atraksi hoyak tabuik tersebut digagas langsung oleh warga Kota Dumai yang berasal dari Pariaman dan tergabung dalam Pengurus Generasi Muda Pariaman (Gempar).

Terkait keikutsertaan hoyak tabuik dalam parade budaya nusantara tersebut, ia mengapresiasi kekompakan masyarakat asal Pariaman di Kota Dumai yang tetap solid dan saling bergotong royong dalam membangun daerah rantau tanpa mengesampingkan adat dan budaya asal.

"Inilah salah satu upaya para perantau dalam melestarikan budaya daerah, sehingga dapat dikenal masyarakat luas dan tetap terjaga pada setiap generasi," katanya.

Senada dengan itu, Ketua Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) Kota Dumai, Zulfa Indra mengatakan Gempar merupakan salah satu organisasi sayap PKDP yang berada di bawah naungan Organisasi Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR).

Ia mengatakan para perantau asal Kota Pariaman terus berupaya dan berkomitmen dalam membangun daerah asal, salah satunya melestarikan budaya tabuik.

"Mereka warga Dumai yang berasal dari Pariaman, tidak ada kepentingan politik melainkan murni organisasi masyarakat dan saling bahu-membahu dalam memajukan daerah termasuk kebudayaan asli," ujarnya.

Terpisah salah seorang tokoh Tabuik Subarang Kota Pariaman Nasrun Jon (75) menilai budaya tabuik yang diselenggarakan pemerintah bersama masyarakat merupakan upaya merangkul para perantau untuk membangun daerah itu.

Selain itu ujar dia, saat pesta budaya tabuik berlangsung para masyarakat dan perantau datang berkumpul untuk membicarakan langkah ke depan memajukan daerah.

"Masyarakat dan perantau akan saling berbagi, terutama yang sudah berhasil bagaimana membantu satu sama lain di berbagai sisi seperti ekonomi," ujarnya.

Pesta budaya tabuik merupakan perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman.

Festival ini termasuk menampilkan kembali pertempuran Karbala, dan memainkan gendang Tassa. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. (*)