IAIN Batusangkar Diminta Mengembangkan Perekonomian Syariah

id IAIN Batusangkar

IAIN Batusangkar Diminta Mengembangkan Perekonomian Syariah

IAIN Batusangkar. (Antara)

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumbar meminta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar dapat melahirkan dan mengembangkan perbankan syariah dalam meningkatkan perekonomian umat.

"Potensi umat Islam sangat besar, jadi peran akademisi seperti IAIN Batusangkar dalam mengembangkan perekonomian syariah sangat diperlukan untuk kemaslahatan umat," kata Staf Ahli Gubernur Sumbar, Jefrinal Arifin pada acara Konferensi internasional "Batusangkar International Conference II" di Batusangkar, Sabtu.

IAIN Batusangkar juga dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada pihak pengambil kebijakan ekonomi agar mendukung penuh pertumbuhan dan perkembangan perbankan dengan sistem ekonomi syariah khususnya di daerah ini.

Tantangan yang dihadapi perbankan syariah ini cukup besar dan perlu mendapat perhatian penuh, rendahnya pemahaman umat Islam tentang sistem ekonomi Islam masih menjadi persoalan yang, ujarnya.

Wakil Rektor IAIN Batusangkar Bidang Akademik dan Kelembagaan, Desmita, MSi, menyampaikan apresiasi kepada Program Pascasarjana yang dapat mengangkat seminar internasional ini dengan menghadirkan pembicara yang kompeten dari negara-negara yang telah sukses mengembangkan perekonomian berbasis syariah.

Tema seminar yang diangkat tentang pengembangan ekonomi syariah ini selaras dengan visi misi IAIN Batusangkar yang menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang berkearifan lokal dan bereputasi global.

"Misi kita menjadikan kampus dan lulusannya yang memiliki keilmuan berintegratif dan interkonektif, berkearifan lokal dan bereputasi global," tambahnya.

IAIN Batusangkar siap menghasilkan lulusan yang memiliki intelektual tinggi, modern sekaligus berkarakter dengan nilai-nilai akhlak yang mulia dan religius.

Direktur Pascasarjana IAIN Batusangkar, Dr. Syukri Iska menyebutkan penyampaian narasumber dari empat negara diharapkan mampu merumuskan konsep sistem ekonomi Islam yang sejalan dengan kemaslahatan umat dalam menghadapi persaingan ekonomi global.

Tema yang akan dikupas tuntas dalam konferensi ini adalah Perkembangan Ekonomi Islam : Peluang dan Tantangan dalam Menghadapi Persaingan Ekonomi Global) dengan pemakalah utama Direktur Jasa Keuangan dan BUMN Bappenas RI, Dr. Mohammad Choliffihani.

Selain itu, ada lima panelis utama lainnya yaitu dari INCEIF-International Centre for Education in Islamic Finance Malaysia, Prof. Ziyaad Mahomed membahas Perkembangan Sistem Ekonomi Islam di Timur Tengah dalam Konstelasi Politik Ekonomi Internasional.

Kemudian, Prof. Abd. Ghafar Ismail dari UNISSA, Brunai Darussalam, membahas Perkembangan Sistem Ekonomi Islam di Asia Tenggara dalam Konteks AFTA, Dr. Aly Abdel Moniem dari Coordinator of Maqasid Institute London membahas Sistem Ekonomi Islam kontemporer dalam Konteks Maqashid al Shariah.

Panelis empat, Prof. Muhammad Zilal Hamzah, dari STIE Bisnis Indonesia, Jakarta, membahas Kontribusi Sistem Ekonomi Islam terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara dalam bingkai NKRI. Dan Dr. Syukri Iska, M Ag dari IAIN Batusangkar Indonesia, akan mengurai tentang Mata Uang Emas dan Perak Dalam Sistem Moneter International.

Tujuan yang ingin kita dicapai dari konferensi ini adalah untuk menganalisis peluang dan tantangan sistem ekonomi Islam dalam menghadapi persaingan ekonomi global di berbagai negara, khususnya Indonesia, kata Ketua MUI Tanah Datar ini.

Konferensi ini diikuti oleh 350 orang peserta yang terdiri dari akademisi, peneliti, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dewan Pengawas Syariah (DPS), Praktisi lembaga keuangan syariah, praktisi ekonomi, pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat. (*)