Padang, (Antara Sumbar) - Provinsi Sumatera Barat siap bersaing dengan enam daerah peserta "Regional Investment Forum" (RIF) 2017 di Indonesia untuk merebut perhatian investor domestik dan asing agar berinvestasi di daerah itu.
"Kita siapkan semua informasi dari potensi investasi yang ada, kalau perlu kita ajak calon investor meninjau langsung potensi yang diminati," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dihubungi dari Padang, Sabtu.
Enam daerah yang akan menjadi pesaing Sumbar adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu danm Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).
Sementara Sumbar menawarkan dua kawasan pariwisata terpadu yakni Mandeh dan Gunung Padang.
Irwan mengatakan posisi sebagai tuan rumah sangat strategis karena investor berkesempatan melihat potensi secara langsung. Keunggulan itu tentu akan dimanfatkan semaksimal mungkin terutama dalam sejumlah "one on one meeting" yang telah dijadwalkan.
Menurut dia, "one on one meeting" itu adalah permintaan investor. Artinya ada investor asing yang saat ini memiliki ketertarikan sangat besar untuk berinvestasi di Sumbar hingga meminta pertemuan langsung dengan tim Pemprov Sumbar.
"Data dari BKPM pusat, yang telah mengajukan pertemuan bisnis dengan Sumbar itu ada 20 investor asing dan masih bisa bertambah," kata Irwan.
Agar investasi itu bisa berhasil, ia mengatakan sebagai gubernur akan pasang badan. Kalau ada kendala ia akan maju secara langsung.
"Kita harus paham, 19 kabupaten dan kota di Sumbar ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya sangat kecil. Paling hanya lima persen, kecuali Padang. Anggaran lain berasal dari DAU dan DAK dari pusat. Cara mempercepat pembangunan adalah dengan investasi," kata dia.
Masyarakat yang belum memahami pentingnya investasi itu, secara bertahap akan diberikan pemahaman.
Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu Sumbar, Maswar Dedi mengatakan sejumlah kebijakan terkait kemudahan perizinan telah dilakukan untuk menarik investor ke daerah itu.
Bahkan, pelayanan saat ini diberikan secara daring hingga lebih efektif.
Berdasarkan data pada semester I 2017, nilai investasi yang masuk Sumbar mencapai Rp400 miliar, sebagian besar untuk sektor pariwisata dan infrastruktur penunjangnya.
Jumlah itu meningkat tajam dari 2016 yang berada di bawah angka Rp100 miliar.
"Ini menunjukkan Sumbar mulai dilirik investor dalam dan luar negeri untuk tempat berinvestasi," kata dia.
Sebelumnya Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat, Himawan Hariyoga mengatakan peluang investasi sektor pariwisata di Sumbar sangat menjanjikan.
Destinasi yang relatif belum terpapar industri dan dukungan kuliner yang luar biasa menjadi modal kuat.
RIF akan dihadiri sekitar 400 investor dari 15 negara peserta diantaranya Australia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Persatuan Emirat Arab (PEA), Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Yaman, India, Spanyol, Luxembourg, Tiongkok, Taiwan, Rusia dan Mauritius. (*)
Berita Terkait
KPK tangkap tersangka kasus suap pajak di Sulsel
Kamis, 11 November 2021 8:59 Wib
STKIP Adzkia resmi jadi Universitas, Irwan Prayitno jabat Rektor
Jumat, 1 Oktober 2021 13:35 Wib
Irwan Prayitno luruskan informasi terkait polemik anggaran mobil dinas Mahyeldi-Audy
Selasa, 17 Agustus 2021 20:42 Wib
Hasil Survei Parameter Politik Indonesia: Prabowo Subianto capres terkuat
Sabtu, 5 Juni 2021 14:25 Wib
Irwan Prayitno menjadi Guru Besar Luar Biasa di UNP
Senin, 15 Februari 2021 13:52 Wib
KPU Sumbar nilai status tersangka tidak pengaruhi elektabilitas calon kepala daerah
Senin, 1 Februari 2021 11:30 Wib
KPU Sumbar nilai MK tidak berwenang mengadili gugatan Mulyadi
Senin, 1 Februari 2021 10:46 Wib
KPU Limapuluh Kota tunjuk Sudi Prayitno jadi pengacara di MK
Sabtu, 23 Januari 2021 18:02 Wib