Peredaran Pil PCC Berbahaya, DPRD Pariaman Minta Awasi Anak

id Mardison Mahyuddin

Peredaran Pil PCC Berbahaya, DPRD Pariaman Minta Awasi Anak

Ketua DPRD Pariaman, Mardison Mahyuddin. (cc)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pariaman, Sumatera Barat meminta seluruh pemangku kepentingan agar mewaspadai dan mengawasi anak dari bahaya peredaran pil Paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol (PCC) di daerah itu.

"Pemerintah daerah khawatir akan penyebaran pil PCC di Kota Pariaman, meskipun belum ada temuan secara pasti namun hal ini perlu diantisipasi sedini mungkin oleh semua pihak," kata Ketua DPRD setempat, Mardison Mahyuddin, di Pariaman, Selasa.

Hal tersebut disampaikannya terkait kejadian pada Kamis (5/10) dua pelajar yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman karena berperilaku aneh pascameminum kopi yang diduga dicampur zat penenang.

Menurutnya kasus tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait agar antisipasi penyebaran zat adiktif dan sejenisnya dapat dicegah di tengah masyarakat.

"Kami sudah mendengar kasus dua pelajar berperilaku aneh setelah meminum kopi beberapa hari lalu, ini merupakan salah satu dampak dari pengawasan yang kurang efektif dari semua pihak," ujar dia.

Untuk mengatasi hal itu ujarnya, peran serta pihak kepolisian, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, (BPOM) sekolah, orang tua, dan tokoh adat maupun agama agar lebih maksimal dalam mengawal anak didik sebagai generasi bangsa.

"Budaya tegur merupakan salah salah satu langkah yang dinilai tepat dalam menangani persoalan ini, sehingga siapa saja berhak melakukannya agar anak didik terbebas hal yang merugikannya," ujar politisi partai Golongan Karya tersebut.

Apalagi ujar dia, pada umumnya masyarakat Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau sehingga peran tokoh adat berperan besar dalam membimbing anak dan kemenakan.

Sebelumnya Direktur RSUD Pariaman, Indria Velutina yang didampingi perawat pelaksana Diki Elyas mengatakan hasil tes urine satu dari dua orang pelajar yang berperilaku aneh setelah meminum kopi positif mengandung zat benzo.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan tim urine di RSJ HB Saanin, salah seorang urine pelajar positif mengandung zat benzo atau penenang," kata dia.

Dua pelajar yang berinisial R dan F tersebut dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pariaman oleh pihak kepolisian karena berperilaku aneh dan hiperaktif, seperti menendang-nendang.

Mereka diantarkan pihak kepolisian pada Kamis sore sekitar pukul 15.30 WIB. Keduanya kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB Saanin. (*)