Padang Targetkan Semua Kelurahan Miliki Bank Sampah

id bank sampah

Padang Targetkan Semua Kelurahan Miliki Bank Sampah

Ilustrasi sampah. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Lingkungan Hidup (DHL), Kota Padang, Sumatera Barat memprogramkan setiap kelurahan di daerah itu memiliki satu bank sampah pada tahun 2018.

"Sebenarnya telah ada 25 unit bank sampah, namun yang aktif hingga saat ini hanya delapan unit," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Padang Al Amin di Padang, Minggu.

Menurut dia awalnya pemerintah kota meminta setiap kecamatan untuk berkreativitas dalam mengelola sampah masyarakat dengan menciptakan bank sampah.

Hal ini karena lahan yang digunakan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Aia Dingin, Kecamatan Koto Tangah sudah tidak mampu menampung sampah yang ada, sehingga program ini digulirkan.

"Namun karena terkendala akan pendanaan, bank sampah banyak yang tidak aktif lagi," kata dia.

Saat ini bank sampah yang masih aktif yakni dua unit bank sampah di Kecamatan Koto Tangah, empat unit di Kecamatan Lubuk Kilangan, dan dua unit di Kecamatan Kuranji.

Al Amin menjelaskan program ini dibuat agar pemilahan sampah sudah dilakukan dari lingkungan rumah tangga, seperti sampah botol plastik, karton, kertas yang masih memiliki nilai ekonomi tidak dibuang ke tempat pembuangan akhir.

"Sampah itu ditampung di bank sampah lalu dijual sehingga menjadi dana yang dibuat menjadi tabungan masyarakat," kata dia.

Pada tahun 2018 pihaknya akan menganggarkan dana sekitar Rp1,56 miliar untuk memajukan program ini. Setiap kelurahan akan dimodali sebesar Rp15 juta untuk membeli sampah masyarakat.

Kemudian pihaknya juga akan membuat Bank Sampah Induk Kecamatan dan Bank Sampah Induk Kota. Sampah yang ada di bank sampah kelurahan akan dibeli oleh bank sampah induk kecamatan. Sedangkan sampah yang ada di bank sampah induk kecamatan dibeli oleh bank sampah induk kota.

"Lalu bank induk kota menjual kepada pengusaha besar sampah. Hal ini membuat seluruh sampah yang dijual masyarakat akan selalu terjual," kata dia.

Selama ini yang terjadi bank sampah kebingungan karena mereka tidak mengetahui ke mana menjual sampah yang ditabung oleh masyarakat.

"Program ini akan membuat sampah lebih bernilai ekonomis," kata dia. (*)