Bayi Tidak Miliki Lubang Kemaluan Butuh Bantuan

id bayi lubang kemaluan

Bayi Tidak Miliki Lubang Kemaluan Butuh Bantuan

Aqila Nazwa (8 bulan) dipangku ibunya, Elpina Rika saat kunjungan Puskesmas Kajai Kecamatan Talamau karena mengidap penyakit tidak memiliki lubang kemaluan. (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Seorang bayi dari Kajai, Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) Aqila Nazwa yang mengidap penyakit tanpa memiliki lubang kemaluan butuh bantuan.

Bayi yang berumur delapan bulan itu harus menjalani operasi namun orang tuanya tidak memiliki biaya dan butuh bantuan.

"Benar, kami butuh bantuan karena biaya untuk operasi kami tidak punya," kata ibu bayi itu, Elpina Rika.

Ia mengatakan jika dilihat dari luar Aqila terlihat normal dan aktif namun bayi lahir pada 14 Februari tersebut tidak memiliki lubang pada kemaluannya.

Bayi yang lahir dari pasangan keluarga kurang mampu Khairul dan Elpina Rika ini diketahui tidak memiliki lubang kemaluan sesaat setelah persalinan yang dibantu oleh bidan jorong setempat.

Melihat ada kelainan dari bayi tersebut orang tua melaporkannya kepada bidan jorong untuk diminta melakukan pendampingan medis.

Setelah menerima laporan Bidan Jorong dan pihak Puskesmas Kajai melakukan pengawasan dan pemeriksaan.

Setelah diperiksa ternyata benar, bayi itu memiliki kekurangan pada kelaminnya. Sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih serius untuk mengembalikan jati diri anak tersebut sebagai seorang perempuan.

Menurut ibunya, Elpina Rika saat mengandung hingga melahirkan buah hatinya yang ketiga ini dia tidak merasakan kejanggalan atau hal yang aneh. Bahkan Aqila lahir dengan normal dengan dibantu persalinan oleh bidan jorong setempat.

Beberapa waktu setelah kelahiran baru diketahui bahwa anaknya tersebut memiliki kekurangan akan tetapi apabila dilihat dari segi fisik anak tersebut tumbuh subur dan sehat. Anaknya tidak pernah mengeluhkan adanya tanda-tanda kesakitan.

Sementara itu Bidan Jorong, Yoan Mairani mengatakan sejak kehamilan hingga persalinan tidak menemukan kejanggalan. Ia bersama orang tua bayi mengetahui kekurangan pada Aqila sesaat setelah kelahirannya.

Pihak keluarga dan Bidan Jorong berharap ke depan pemerintah bisa memberikan bantuan dan solusi untuk anak tersebut.

Sebab jika ini di biarkan dan Aqila dewasa dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhannya. (*)