Konversi Lahan Ancam TNKS

id Hutan

Konversi Lahan Ancam TNKS

Hutan. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Sungai Penuh, (Antara Sumbar) - Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) mengatakan konversi atau perubahan fungsi lahan semakin meningkat yang berakibat tekanan terhadap hutan konservasi semakin tinggi.

"Kebutuhan akan lahan terus meningkat yang imbasnya beberapa tahun terakhir TNKS tertekan", kata Kepala Tata Usaha Balai Besar TNKS Agusman saat pelatihan komunikasi dan advokasi Harimau Sumatera di Sungai Penuh, Kamis.

Menurut dia, saat ini pihak TNKS seperti kehilangan komunikasi dengan pemerintah daerah untuk menjaga hutan konservasi.

Banyak yang menganggap TNKS tidak produktif dan sangat bagus untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.

Padahal, fungsinya sangat banyak dan salah satunya tempat hidup berbagai ekosistem.

Saat ini TNKS butuh mitra untuk menyosialisasikan kepada masyarakat pentingnya keberadaan TNKS untuk kehidupan.

Dia mengakui, saat ini TNKS keterbatasan waktu, personel dan orang yang bisa menyampaikan penyelamatan TNKS.

Selain itu perburuan sudah dianggap hal biasa saat ini walaupun di dalam hutan konservasi.

Hal ini masih banyaknya jerat ditemukan oleh petugas saat operasi sapu jerat.

Sementara itu pakar lingkungan dari Universitas Andalas Wilson Nofarino mengatakan, peran semua sektor dibutuhkan untuk menjaga hutan dan ekosistem yang ada didalamnya.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan polisi hutan yang jumlahnya tidak sebanding dengan luas hutan yang ada sehingga butuh bantuan dari semua pihak," ujarnya.

Menurut dia, salah satu penyebab terus menurunnya populasi harimau Sumatera adalah berkurangnya habitatnya. (*)