Kebakaran Industri Tempe Goreng di Malang, Lima Orang Tewas

id Kebakaran

Kebakaran Industri Tempe Goreng di Malang, Lima Orang Tewas

Ilustrasi. (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Malang, (Antara Sumbar) - Sedikitnya lima orang meninggal akibat kebakaran rumah yang berfungsi sebagai tempat industri rumah tangga untuk penggorengan keripik tempe di Kelurahan Karang Besuki, Kota Malang, Rabu.

Lima korban meninggal akibat kebakaran di Jalan Raya Candi V No 247 RT 05 RW 05, Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang itu kemungkinan besar adalah karyawan industri rumahan tersebut. Kelima korban tersebut adalah Suwarno, Tarmini , Ningsih, Anis, dan Iis.

Menurut salah seorang saksi yang selamat dari amukan api yang meluluhlantakkan bangunan berukuran 8 kali 13 meter itu, Taufik, korban yang meninggal tersebut, selain warga setempat, juga ada warga dari luar Karang Besuki, yakni Anis dan Iis adalah warga Petungsewu, Sarmini warga Kucur (Kabupaten Malang), serta Suwarno warga Gasek, Ningsih warga Karang Besuki (Kota Malang).

Selain Taufik, satu orang lainnya yang sempat menyelamatkan diri adalah Yudi. "Kelima teman kami terjebak saat api terus membesar dan otomatis mereka tidak bisa keluar. Maaf saya masih syok atas kejadian ini," ucapnya.

Sementara itu beberapa unit mobil pemadam kebakaran dan petugas terus berupaya menjinakkan api yang dibantu warga sekitar. "Penyebab meninggalnya korban kemungkinan karena mereka terjebak di dalam ruangan dan menghirup gas, sehingga pingsan dan menyebabkan kelimanya tewas terbakar," kata petugas pemadam kebakaran, Jose Bello.

Penyebab kebakaran diduga karena kecelakaan kerja. Kejadian bermula sekitar pukul 13.30 WIB terjadi ledakan dari industri keripik tempe. Ledakan disebabkan oleh tumpahan minyak tiner yang menyambar penggorengan dan menimbulkan kebakaran hebat karena api terus membesar.

Di lokasi penggorengan tersebut ada tujuh orang pekerja. Dari tujuh pekerja tersebut, lima diantaranya meninggal karena terjebak dalam api yang terus membesar, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka. Tujuh orang korban tersebut merupakan karyawan industri keripik tempe tersebut.

Saat ini kelima jenazah korban meninggal dievakuasi dan dibawa ke kamar mayat RSSA Malang. "Kondisi jenazah kelima korban sudah gosong dan sulit diientifikasi," kata Jose Bello.

Jose menerangkan kebakaran berawal dari bagian depan tempat usaha tersebut. Karena ada bahan-bahan yang mudah terbakar di lokasi, seperti elpiji 12 kilogram, plastik, dan tiner yang membuat api cepat menyambar barang yang ada di sekitarnya dan terus membesar .

Pemilik industri keripik tempe tersebut, Samuel (63) mengaku sempat mendengar ledakan sebelum terjadi kebakaran, namun dirinya tidak tahu dari mana asal api yang terus membumbung dan membesar tersebut. (*)