BMKG: Oktober-November Puncak Hujan Kedua Pada 2017

id Hujan

BMKG: Oktober-November Puncak Hujan Kedua Pada 2017

Ilustrasi, hujan. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Barat menyatakan Oktober hingga November merupakan puncak hujan kedua pada 2017 di provinsi itu setelah yang pertama pada Maret sampai April.

"Secara klimatologis Sumbar memiliki tipe hujan ekuatorial yaitu memiliki dua puncak hujan," kata Kepala Seksi Observasi BMKG Ketaping Padangpariaman, Budi Samiadji dihubungi dari Padang, Rabu.

Hal tersebut, jelasnya juga didukung oleh data historis 10 tahun terakhir, pada Oktober hingga November kondisi atmosfer Sumbar cenderung basah.

Menurutnya potensi puncak hujan disebabkan oleh pola angin di sekitar wilayah Sumbar dominan dari Australia melewati Samudera Hindia yang kaya akan uap air.

Pada Oktober dan November, lanjutnya gangguan cuaca akan sering terjadi di barat Mentawai, karena wilayah tersebut merupakan daerah tekanan rendah, belokan angin dan pola angin siklonik.

Kemudian ia menyampaikan potensi hujan pada Oktober hingga November terjadi di wilayah Mentawai, Padang (Lubuk Paraku, Limau Manih, Bukit Gado gado), Padangpariaman, Solok, Sawahlunto, Pesisir Selatan, Agam, Padang Panjang, Kabupaten Solok.

Selanjutnya Kota Pariaman, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Solok Selatan, sebagian Sijunjung, Pasaman Barat, Pasaman, Agam.

"Walaupun cuaca didominasi hujan namun ada beberapa hari kondisi cuaca cerah berawan," ujarnya.

Budi mengingatkan potensi hujan tersebut dapat mengakibakan terjadinya bencana seperti genangan air, banjir, longsor dan banjir bandang yang perlu diwaspadai terutama diwilayah Siberut Kabupaten Mentawai, Kota Padang (Sitinjau Laut , Limau Manis , Bukit Gado-gado, Teluk Bayur dan sekitarnya), Padangpariaman khusunya Lembah Anai, Kabupaten Agam (Maninjau dan Malalak).

Kemudian Jalur Bukitinggi-Pasaman ,Limapuluh Kota (Pangkalan dan Kapur IX), Solok Selatan, Pasaman Barat, sebagian Tanah Datar , Pesisir Selatan (Tarusan, Painan, Kambang, Air Haji, perbatasan Sumbar-Bengkulu atau Lunang Silaut), Sawahlunto dan Sijunjung.

Ia mengimbau masyarakat agar mewaspadai hal tersebut dan selalu membawa jas hujan ketika berkendara.

"Kami akan terus memperbaharui informasi kondisi atmosfer Sumbar," tambahnya. (*)