Chicago, (Antara Sumbar) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah ekuitas yang lebih tinggi dan dolar AS yang lebih kuat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 1,20 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 1.274,60 dolar AS per ounce.
Emas tertekan oleh rekor tertinggi dalam acuan saham AS. Dow Jones Industrial Average naik 71,64 poin atau 0,32 persen, pada pukul 17.36 GMT. Sementara indeks Nasdaq dan S&P 500 juga semakin lebih tinggi.
Ketika ekuitas mencatat kenaikan, emas biasanya bergerak turun karena para investor lebih tertarik pada pasar saham.
Logam mulia mendapatkan dukungan tambahan dari proposal pemotongan pajak Presiden Donald Trump dan dolar yang kuat.
Indeks Dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik menjadi 93,90 pada pukul 17.15 GMT sebelum mundur secara moderat.
Sementara itu, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi juga menarik lebih banyak investasi ke pasar surat utang pemerintah AS, kata para analis.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 0,4 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 16,65 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya turun 1,10 dolar AS atau 0,12 persen, menjadi menetap di 915,50 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam naik jadi Rp1,222 juta per gram
Kamis, 28 Maret 2024 9:35 Wib
Harga emas Antam kembali naik jadi Rp1,217 juta per gram
Rabu, 27 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,213 juta per gram
Selasa, 26 Maret 2024 9:08 Wib
Harga emas Antam stabil di Rp1,203 juta per gram
Senin, 25 Maret 2024 9:03 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,211 juta per gram
Jumat, 22 Maret 2024 10:00 Wib
Harga emas menguat karena investor cerna keputusan suku bunga The Fed
Jumat, 22 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas menguat jelang keputusan kebijakan moneter The Fed
Kamis, 21 Maret 2024 9:00 Wib