Pemkab Pesisir Selatan Sarankan Penjualan Elpiji Tertutup

id elpiji

Pemkab Pesisir Selatan Sarankan Penjualan Elpiji Tertutup

Elpiji tiga kilogram. (Antara)

Painan, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyarankan agar penjualan elpiji tiga kilogram dilakukan secara tertutup guna mengantisipasi kelangkaan di tengah masyarakat.

"Penjualan tertutup bisa dilakukan dengan memberi batasan terkait siapa saja yang bisa membelinya, seperti hanya diperuntukkan bagi penerima beras sejahtera, atau penerima program bantuan sosial lainnya," kata Kepala Bagian Perekonomian setempat, Rosdi di Painan, Selasa.

Dengan begitu bisa dipastikan elpiji tiga kilogram tidak akan langka karena jumlah pembeli sudah diketahui per daerah.

Namun saat ini penjualan elpiji dilakukan secara terbuka sehingga semua lapisan masyarakat bisa membelinya.

"Akibatnya elpiji mengalami kelangkaan dan harganya pun melejit," katanya.

Menurutnya, wacana tersebut dulu pernah dimunculkan namun hingga sekarang tidak ada realisasinya.

Di kabupaten setempat sejak Juni 2017 tidak hanya terjadi kelangkaan elpiji, namun harganya juga melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Terkait hal tersebut kami telah mendatangi pangkalan elpiji dan berkomunikasi dengan Pertamina namun hingga sekarang situasi yang sama masih berlanjut," katanya lagi.

Pemilik pangkalan elpiji tiga kilogram di Kecamatan Sutera, daerah setempat, Yulia Rosa mengaku menjual elpiji Rp20 ribu per tabung ke masyarakat atau pun ke pedagang eceran.

Padahal HET di kecamatan itu hanya Rp19.150, kendati demikian ia mengaku penjualan di atas HET tidak hanya dilakoni sendiri, namun juga oleh beberapa pemilik pangkalan lain.

Setiap pekannya ia mendapat pasokan elpiji tiga kilogram sebanyak 560 tabung, namun dalam hitungan dua atau tiga hari habis dibeli masyarakat. (*)