Pemkab Agam Kembangkan Mina Padi 55 Hektare

id mina padi

Pemkab Agam Kembangkan Mina Padi 55 Hektare

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Ermanto memberikan pakan ikan ke lokasi budidaya mina padi di Tanjungraya, Selasa (3/10). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengembangkan budidaya ikan bersama tanaman padi atau mina padi seluas 55 hektare, guna menambah penghasilan petani sawah di daerah itu.

"Pengembangan mina padi ini tersebar di Kecamatan Tanjungraya, Lubukbasung, Ampeknagari, Tanjungmutiara, Palembayan, Tilatangkamang dan Kamangmagek," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan setempat, Ermanto di Lubukbasung, Selasa.

Ia mengatakan pengembangan mina padi di daerah itu hasilnya mencapai 2,5 ton ikan per hektare selama tiga sampai empat bulan, dan produksi padi sekitar 3,5 ton per hektare.

Karena budidaya ikan bersama tanaman padi ini menghasilkan padi dan ikan, maka pendapatan petani tidak jauh berbeda dengan budidaya ikan air tenang yang mencapai lima ton per hektar.

Ini sesuai dengan tujuan utama pemeliharaan ikan bersama padi untuk meningkatkan pendapatan petani. Bersamaan dengan panen padi, dari budidaya ikan juga memberi hasil yang lumayan bagus.

Pada 2017, tambahnya, DPKP Agam mengembangkan mina padi sebanyak empat paket dengan luas delapan ribu bujur sangkar di Kecamatan Tanjungraya dan Ampeknagari.

Satu paket pengembangan mina padi dengan dana sebesar Rp20 juta. Dana tersebut digunakan untuk perbaikan lahan, membeli pakan, bibit ikan nila dan lainnya.

"Dana ini berasal dari alokasi khusus pada 2017 dan perkembangan mina padi itu cukup bagus, ini salah satu cara pengalihan budidaya ikan dari Danau Maninjau ke daratan," katanya.

Anggota DPRD Agam, Irfan Imran mendukung pengembangan mina padi untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerah itu.

Namun pihaknya berharap dinas terkait selalu memberikan pendampingan kepada petani agar program itu berjalan dengan baik sehingga tujuan akan tercapai.

"Lakukan pendampingan setiap saat dalam memberikan transformasi cara budidaya ikan sehingga program berjalan dengan baik," katanya. (*)