New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak dunia berakhir turun pada Senin (Selasa pagi WIB), akibat kekhawatiran terbaru tentang kelebihan pasokan global, di tengah tanda-tanda meningkatnya produksi minyak mentah.
Produksi minyak dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bertambah 120.000 barel per hari pada September, menurut sebuah survei Bloomberg pada Senin (2/10).
Sementara itu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS meningkat sebanyak enam menjadi total 750 rig pada minggu lalu, setelah menurun selama enam minggu berturut-turut, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan dalam laporan mingguannya pada Jumat (29/9).
Dolar AS yang lebih kuat juga membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Dolar AS melonjak terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (2/10) waktu setempat, di tengah serangkaian data ekonomi positif. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,49 persen menjadi 93,531 pada akhir perdagangan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 1,09 dolar AS menjadi menetap di 50,58 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, merosot 0,67 dolar AS menjadi ditutup pada 56,12 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib