Doa Lintas Agama di Mentawai, Wujud Rasa Syukur

id #Mnetawai #Lintas Agama

Doa Lintas Agama di Mentawai, Wujud Rasa Syukur

SEPUTAR SUMBAR - MENTAWAI SIAP JADI TUAN RUMAH MKE MULTILATERAL KOMODO EXERCISE (SEPUTAR SUMBAR - MENTAWAI SIAP JADI TUAN RUMAH MKE MULTILATERAL KOMODO EXERCISE)

Tuapejat, (Antara Sumbar) Wujud rasa syukur Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai beserta elemen masyarakat di daerah itu, pada momentum peringatan hari jadi kabupaten ke-18 digelar doa lintas agama.

Pelaksanaan doa lintas agama berlangsung di pelataran Dermaga Tuapejat --gerbang masuk ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai-- dibuka oleh Bupati Yudas Sabaggalet, Senin.

Selain melibatkan seluruh komponen masyarakat, dan PNS dari seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Mentawai, doa bersama itu juga diikuti dan dipimpin langsung oleh para tokoh lintas agama.

Meliputi Pendeta Er. Sapalakkai mewakili umat Kristen, Pastor Frelly Pasaribu dari umat Katholik, dan dari Agama Islam diwakili oleh Ketau Majelis Ulama (MUI) Mentawai, Syamsir Harahap, dan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Mentawai Masdan.

Masing tokoh agama tersebut diberi waktu untuk menyampaikan ceramah agama sekaligus memimpin doa yang dilakukan secara bergantian sesuai denga keyakinan masing-masing, setelah dibuka secara resmi oleh Bupati Yudas.

Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet pada sambutan mengatakan, doa bersama lintas agama ini bertujuan untuk keselamatan semua masyarakat dan untuk kemakmuran Mentawai.

Sebab, dengan segala upaya semua elemen untuk membangun daerah ini tentu berdasar restu, ridho dan adanya bimbingan dari Tuhan.

Menurut Yudas, terkait kerukunan beragama di daerah yang dipimpinnya tidaklah perlu diragukan lagi. Meskipun masyarakat Mentawai terdiri dengan berbagai keragaman, berbeda suku, ras, budaya, dan agama yang berbeda, namun justru dengan adanya perbedaan tersebut dapat tercipta keberhasilan untuk bersama membangun Mentawai.

"Sesama kita saling membimbing, menjaga kekompakan, ini dari unsur pemerintah ada keterpaduan antara unsur Forkompinda, Damdin, Kepolisian, Kejari ini tentu harus terus kita pelihara dan kita tularkan kebaikan ini kepada yang lain," ujarnya.

Adanya perbedaan dalam keyakinan, kata Yudas, bila disatukan dalam kekuatan yang dipersembahkan kepada Tuhan lewat cara masing masing, pasti akan membawa keberhasilan.

Bupati dua periode itu, juga memberikan apresiasi dengan adannya gagasan doa bersama lintas agama itu yang laksanakan sebagain rangkaian sekaligus mensyukuri hari jadi Kabupaten Mentawai ke 18 (4 Oktober 1999-4 Oktober 2017).

Selain berdoa bersama sebagai perwujudan rasa syukur atas hari jadi kabupaten Mentawai, Yudas juga mengharap warga Mentawai untuk selalu berdoa, agar Mentawai terhindar dari ancaman bencana.

Meskipun masih ada yang memperkirakan Mentawai masih ada menyimpan energi yang berpotensi memicu terjadinya gempa, tapi marilah itu semua serahkan kepada Tuhan. "ita berdoa dari saat ini hingga masa mendatang, supaya tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan, termasuk kita berdoa semoga di Mentawai tidak terjadi bencana seperti yang masih di dihebohkan," ajak Yudas. ***