Puluhan Sapi di Dharmasraya Mati Secara Misterius

id sapi

Puluhan Sapi di Dharmasraya Mati Secara Misterius

Ilustrasi. (ANTARA SUMBAR)

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Sedikitnya 73 sapi milik warga Nagari (Desa Adat) Siguntur Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, mati mendadak tanpa diketahui penyebabnya sehingga memicu kekhawatiran peternak di wilayah itu.

"Sama sekali tidak ada gejala sakit sebelumnya. Tahu-tahu sapi sudah dalam kondisi kejang lalu mati. Kondisi ini sudah berlangsung dua minggu terakhir," kata Wali Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung Aswat di Pulau Punjung, Senin.

Dari enam jorong yang ada di Nagari Siguntur terdapat satu jorong yang belum terdampak kasus yang menyerang sapi warga hingga mati tersebut.

Jumlah sapi warga yang mati di Jorong Siguntur1 sebanyak 13 ekor, Jorong Siguntur2 enam ekor, Jorong Sungai Lansek enam ekor, Jorong Koto Tuo 26 ekor dan Jorong Taratak sebanyak 36 ekor.

Menurutnya penyakit yang mematikan ratusan ekor sapi itu berawal dari satu ekor sapi milik warga dusun tetangga yang berkeliaran di Nagari Siguntur yang diduga mengidap penyakit menular.

"Kejadian bermula saat sapi milik masyarakat dusun sebelah yang masuk ke nagari kami, setelah itu sapi masyarakat mati secara bergantian," ujarnya.

Menurutnya kejadian tersebut sudah dilaporkan ke instansi terkait untuk segara mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dia berharap segera mendapat perhatian dari pemerintah agar warga tidak mengalami kerugian.

"Saya hanya berharap pemerintah segara turun tangan, karena kalau tidak tentu merugikan masyarakat dan sapi akan terus mati," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya Dodi Sandra mengakui telah mendengar informasi matinya puluhan ekor sapi di daerah tersebut.

Langkah yang dilakukan sebagai upaya tindak lanjut dari penanganan tersebut yakni dengan memberi 500 suntik vaksin jembrana sebagai antisipasi.

"Sudah kami tangani dan itu tidak hanya terjadi di Siguntur, di beberapa wilayah juga terjadi hal demikian. Rata-rata penyakit sapi itu sama, komplikasi," ungkapnya.

Namun ia mengaku belum mengetahui secara rinci penyebab kematian ratusan sapi tersebut. (*)