Konglomerat Palestina Dirikan Perusahaan di Gaza Dukung Inisiatif B&R Tiongkok

id Jalur Gaza

Konglomerat Palestina Dirikan Perusahaan di Gaza Dukung Inisiatif B&R Tiongkok

Jalur Gaza Palestina. (Antara)

Gaza, (Antara Sumbar) - Konglomerat Palestina Munib Al-Masri pada Minggu (1/10) mengumumkan sebuah rencana untuk mendirikan sebuah perusahaan yang ditujukan untuk mengembangkan proyek-proyek di Jalur Gaza guna mendukung "Belt and Road Initiative" Tiongkok.

"Belt and Road Initiative" secara harfiah berarti 'Inisiatif Sabuk dan Jalan'. Namun, yang dimaksud pemerintah Tiongkok adalah sebuah koridor ekonomi yang menghubungkan Tiongkok dengan berbagai kawasan di dunia.

Al-Masri, ketua Pembangunan Palestina dan Investment Co. dan wakil ketua Kamar Dagang Internasional untuk "Silk Road" atau Jalur Sutera, mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Gaza bahwa perusahaan tersebut akan segera didirikan dengan modal 100 juta dolar AS.

Dia mengatakan bahwa perusahaan tersebut "akan fokus pada pengembangan Jalur Gaza, dan telah didukung oleh sektor swasta Palestina," yang menyoroti bahwa mandat utama perusahaan tersebut adalah bekerja sama dengan "Belt and Road Initiative" Tiongkok.

"Jalan Sutera akan melewati setidaknya 65 negara di Timur Tengah, termasuk Palestina, oleh karena itu, penting bahwa Palestina diwakili dan mendapat keuntungan dari proyek pembangunan yang berkontribusi terhadap pengembangan infrastruktur, terutama di Jalur Gaza," kata Al-Masri.

Diundangkan oleh Presiden China Xi Jinping pada 2013, "Belt and Road Initiative" bertujuan untuk membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur yang menghubungkan Asia dengan Eropa, Afrika dan sekitarnya sepanjang rute perdagangan Jalur Sutera kuno.

Al-Masri menjelaskan bahwa perusahaan tersebut akan mencari kemitraan dengan perusahaan Tiongkok untuk mendapatkan keuntungan dari tujuan inisiatif tersebut, dan menjangkau pembangunan proyek-proyek di "air, listrik, zona industri dan pembangunan pertanian" di Gaza.

Dia mengatakan bahwa inisiatif Tiongkok penting untuk wilayah Timur Tengah, dan Palestina berusaha memanfaatkannya untuk keuntungan pembangunannya.

Pekan lalu, Ketua Kamar Dagang Internasional Jalur Sutera (SRCIC) Lu Jianzhong memimpin delegasi ke Tepi Barat dan mengadakan berbagai pertemuan untuk mengeksplorasi peluang ekonomi.

Delegasi tersebut bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Menteri Ekonomi Abeer Odeh.

SRCIC didirikan di Hong Kong, Tiongkok, untuk mempromosikan investasi, pengembangan keuangan dan logistik, selain meningkatkan pertukaran perdagangan antar negara-negara di sepanjang Jalur Sutera. (*)