Kondisi Monumen Gempa Padangpariaman Tak Terawat

id Monumen Gempa

Kondisi Monumen Gempa Padangpariaman Tak Terawat

Salah seorang pengunjung tengah melihat nama kerabatnya yang tercatat di monumen gempa 2009 yang terletak di Nagari Tandikek Utara, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (29/9). (ANTARA SUMBAR/Aadiaat Makruf Sabir S.)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pengunjung monumen gempa 2009 yang terletak di Nagari Tandikek Utara, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat mengharapkan pemerintah setempat memperhatikan bangunan yang mengingatkan peristiwa nahas delapan tahun lalu yang menimpa daerah itu.

"Delapan tahun lalu banyak warga yang menjadi korban gempa dan monumen ini menjadi pengingat kita," kata salah seorang pengunjung Endra saat mengunjungi monumen gempa 2009 di Patamuan, Jumat.

Bahkan jumlah warga Padangpariaman yang menjadi korban pada gempa tersebut dan tercatat di monumen itu mencapai 622 orang sedangkan jumlah korban paling banyak terjadi di Kecamatan Patamuan yaitu mencapai 260 orang.

Menurutnya monumen yang dibangun pada 2010 tersebut bisa sebagai tempat bagi warga Padangpariaman dan perantau untuk mengenang keluarga dan sahabatnya.

Namun kondisi monumen tersebut tidak terawat karena telah dipenuhi semak belukar serta jalan untuk menuju ke bangunan itu rusak dan tidak terawat.

"Padahal potensi bangunan tersebut cukup berpeluang untuk pariwisata," katanya.

Ia berharap pemerintah setempat memperhatikan monumen tersebut dan bila perlu aset itu diserahkan kepada pemerintah nagari untuk mengelolanya sehingga dapat digunakan guna pertemuan masyarakat.

Apalagi, lanjutnya halaman monumen tersebut cukup luas serta terdapat bangunan untuk melakukan pusat kegiatan kemasyarakatan sehingga kawasan itu dapat terawat kembali.

Salah seorang pengunjung lainnya, Darman mengatakan sebuah monumen seharusnya dipelihara dan dilindungi oleh negara.

"Dan dalam hal ini monumen yang terletak di Padangpariaman itu harus diperhatikan pemerintah setempat dan jangan dibiarkan terbengkalai," ujarnya.

Sementara itu, warga setempat Ali Munir mengharapkan pemerintah setempat untuk memperbaiki jalan yang berada di daerah itu agar aktivitas di daerah itu menjadi mudah dan lancar.

Ia mengatakan apabila pemerintah memperbaiki jalan yang menghubungkan korong Lubuak Aro dengan Korong Lubuak Laweh tersebut maka aktivitas warga dan petani akan semakin lancar.

"Mungkin monumen tersebut akan ramai didatangi pengunjung," kata dia. (*)