Warga Harapkan Pemkab Perbaiki Jalan Terban di Sungai Geringging

id Jalan terban

Warga Harapkan Pemkab Perbaiki Jalan Terban di Sungai Geringging

Sejumlah warga melihat kondisi jalan terban di Korong Batu Mengaum, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padangpariaman, Selasa (26/9). Warga berharap pemerintah setempat segera memperbaiki jalan terban itu karena selain membahayakan pengendara juga memutuskan jalur penghubung Kecamatan Sungai Limau dengan Kecamatan Sungai Geringging. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Sejumlah warga Korong Batu Mangaum, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat mengharapkan pemerintah setempat memperbaiki jalan yang terban akibat hujan lebat di daerah itu beberapa waktu lalu.

Salah seorang warga setempat, Nofrianto (27) di Sungai Geringging, Selasa, mengatakan jalan tersebut mulai terban pada Sabtu (9/9).

"Mulai sejak itu kami telah meletakkan sejumlah potongan dahan di sisi jalan agar pengendara tidak menempuhnya," katanya.

Namun, lanjutnya kondisi jalan tersebut bertambah buruk pada Selasa (19/9) karena hujan yang mengguyur daerah itu cukup lebat.

Ia menjelaskan sekarang untuk melewati jalur itu pengendara hanya bisa menggunakan setengah badan jalan bahkan sampai ke bahu jalan karena tanah di bagian lainnya terban selebar dua meter dengan panjang empat meter.

Ia khawatir kondisi tersebut dapat memutuskan jalur yang menghubungkan Kecamatan Sungai Limau dengan Sungai Geringging, apalagi jalan itu merupakan jalur alternatif yang digunakan pengendara menuju ke Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Gilang (23) yang mengatakan kejadian serupa juga pernah terjadi yang pada jalan tersebut yang menyisakan setengah badan jalan.

"Namun sekarang hal yang sama terulang kembali," ujarnya.

Ia berharap pemerintah setempat segera memperbaiki jalan terban tersebut karena apabila dibiarkan maka jalur yang menghubungkan kedua kecamatan itu akan putus sehingga masyarakat di desa itu harus menempuh jalur yang cukup jauh melewati nagari lainnya.

Sementara itu, salah warga Kabupaten Agam, Rudi mengatakan ia hampir tiap pekan melewati jalur tersebut untuk menuju ke Kota Pariaman maupun sebaliknya.

"Meski ada garis Polisi dan rambu-rambu namun pada malam hari jalan itu gelap sehingga dapat membahayakan pengendara" kata dia. (*)