Isu Perebutan Kekuasaaan Ditampilkan Dalam Bentuk Tarian di Taman Budaya Sumbar

id Tari Galang Dance Comunity Padang

Isu Perebutan Kekuasaaan Ditampilkan Dalam Bentuk Tarian di Taman Budaya Sumbar

Penampilan Tari Galang Dance Comunity Padang (*/ist)

Padang, (Antara Sumbar) - Kelompok seni Galang Dance Comunity Padang menampilkan tarian kontemporer dengan mengangkat isu dalam rangkaian kegiatan Festival Seni Pekan Nan Tumpah 2017 di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat.

Koreografer tari, Deslenda Puti Alam Suri usai pementasan di Padang, Minggu malam, mengatakan tarian yang ditampilkan tersebut berangkat dari pembacaan kondisi hari ini, dimana terjadi banyaknya perebutan kekuasaan.

"Kita perlu menyikapi dengan hati-hati perebutan kursi kekuasaan, apalagi masa-masa menjelang pemilihan kepala daerah," katanya.

Ia menyebutkan pada pementasan tersebut terdapat dua nomor tari kontemporer, karya pertama berjudul Baribuik Indang dan karya kedua berjudul Indang Lapak Galembong Tigo.

Selain itu kedua pertunjukan ini mengkolaborasikan dua kesenian daerah Minangkabau, yakni Randai dan kesenian Indang Pariaman.

"Kondisi perebutan kekuasaan kerap kali menghiasi hari-hari kita dalam konteks sosial dan hal inilah yang divisualisasikan dalam bentuk tarian," ujarnya.

Dalam menciptakan karya, Deslenda berangkat dari khazanah tradisi Minangkabau sebagai pijakan dan kemudian mengalami pengayaan sesuai tuntutan ide dan gagasan aktual yang diusung.

Saya mencoba mengkolaborasikan semangat gerak dalam pola randai dan eksplorasi bunyi dari pukulan indang dalam proses latihan, kata dia.

Sementara itu Ketua Pelaksana Pekan Nan Tumpah, Emilya Dwi Cahya mengatakan penampilan Galang Dance Comunity adalah untuk kali kedua semenjak digelarnya kegiatan Pekan Nan Tumpah beberapa tahun yang lalu.

"Dua tahun lalu Galang Dance Comunity juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pekan Nan Tumpah 2015," katanya.

Festival Seni Pekan Nan Tumpah merupakan sebuah kegiatan kesenian yang melibatkan beberapa komunitas maupun personal yang ada di dalam maupun luar Sumbar untuk menampilkan kaya mereka kepada masyarakat. (*)